Tuesday 28 December 2010

Domba Lincoln - Domba Terbesar di Dunia

Domba Lincoln adalah domba wol hasil perkawinan silang antara domba Leicester dan domba Lincolnshire yang berbulu kasar. Domba hasil persilangan ini terus dikembangkan dan diseleksi untuk menghasilkan trah domba terbaik. Banyak peternak yang berperan melakukan perbaikan karakteristik domba Lincoln ini. Namun demikian, dari sekian banyak peternak, keluarga Dudding di Great Grimsby, Lincolnshire, mungkin memberikan sumbangan terbesar bagi perbaikan karakteristik domba Lincoln ini. Keluarga peternak ini telah mengembang-biakkan domba Lincoln selama 175 tahun. Pada tahun 1913, domba Lincoln mulai diekspor ke berbagai negara di luar Inggris, terutama Argentina.

Domba Lincoln pertama kali diekspor ke Amerika Serikat pada awal abad ke 19. Namun demikian, domba Lincoln tidak pernah menjadi trah domba yang terkenal di Amerika Serikat kecuali di beberapa negara bagian di kawasan tengah, Idaho dan Oregon untuk produksi wol. Trah domba ini lebih terkenal di Kanada daripada di Amerika Serikat.

Berdasarkan kriteria bobot hidupnya yang mencapai 113 hingga 160 kg pada domba Lincoln jantan dewasa dan 90 sampai 113 kg pada domba Lincoln betina dewasa, domba Lincoln dinyatakan sebagai galur domba terbesar di dunia. Memang, berat rata-rata domba Lincoln lebih besar daripada domba trah lain.

Sebagai trah domba hasil persilangan yang telah dikembang-biakkan dan diseleksi selama ratusan tahun, domba Lincoln tidak bertanduk, kepalanya berwarna putih kebiruan, bertelinga menghadap ke depan, dan lapisan wol yang lebat di bagian kepala. Kakinya kokoh dan dipenuhi wol kecuali bagian bawah kaki depan. Wol yang dihasilkannya sangat berat dan kasar, keriting, panjang dan mengkilap.Domba Lincoln berbadan persegi, tinggi, dan lebar. Punggungnya lurus dan kuat, dan domba Lincoln dewasa berbulu tebal. Bulu wol domba Lincol sangat lebat dan berpilin membentuk spiral di bagian ujungnya. Bulu wol domba Lincoln menutupi badannya sampai ke lutut dan pergelangan kaki.

Serat wol domba Lincoln merupakan salah satu serat wol terpanjang di antara semua trah domba wol, yang panjangnya berkisar dari 20 hingga 38 cm dengan persentase wol 65 sampai 80 persen. Domba Lincoln menghasilkan wol paling berat dan paling kasar di antara domba berwol panjang, dan produksi wol domba Lincoln betina berkisar 5,4 hingga 9 kg per tahun. Meskipun wolnya kasar dan mirip rambut, wol yang dihasilkan domba Lincoln sangat mengkilap.

Karkas domba Lincoln sangat besar, berkadar lemak rendah, dan banyak dagingnya. Namun demikian, prolifikasi domba Lincoln tergolong sedang. Selera makan domba Lincoln sangat besar, sehingga domba Lincoln betina kadang terlalu gemuk dan susah beranak. Karena itu, para peternak modern melakukan seleksi untuk memperoleh domba Lincoln yang lebih gesit dan berpenampilan menarik serta tidak terlalu gemuk. Domba Lincoln umumnya berwarna putih cerah, dan kepalanya lebih besar dan kokoh daripada kepala trah domba berwol panjang lainnya.

Sebagai trah domba hasil persilangan yang telah dikembang-biakkan dan diseleksi selama ratusan tahun, domba Lincoln tidak bertanduk, kepalanya berwarna putih kebiruan, bertelinga menghadap ke depan, dan lapisan wol yang lebat di bagian kepala. Kakinya kokoh dan dipenuhi wol kecuali bagian bawah kaki depan. Wol yang dihasilkannya sangat berat dan kasar, keriting, panjang dan mengkilap.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.ansi.okstate.edu/breeds/sheep/lincoln/

http://www.apparelsearch.com/education_research_sheep_lincoln.htm</

Thursday 23 December 2010

Domba Bulu vs Domba Wol

Moyang liar galur-galur domba ternak sekarang ini berbulu panjang kasar dan bulu bawah pendek halus, yang kemudian berkembang menjadi wol melalui proses domestikasi perlahan, dan bulunya yang panjang menghilang. Domba liar, seperti domba Mouflon, tetap tidak berbulu wol.

Sebagian galur domba tetap sama dengan moyangnya dan tidak berbulu wol panjang yang perlu dicukur. Sebenarnya, wol merupakan kelemahan dan tidak menguntungkan di lingkungan dan keadaan tertentu.

Menurut perkiraan, sekitar 10 persen populasi domba dunia merupakan domba bulu, dan sekitar 90 persen di antaranya terdapat di Afrika, Asia, dan Amerika Latin dan Karibia.

Di Amerika Serikat dan daerah berhawa sejuk, populasi domba bulu bertambah dengan cepat seiring dengan peningkatan popularitasnya di kalangan peternak karena wol tidak lagi menguntungkan seperti dulu dan daging menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar peternakan domba. Domba bulu lebih disukai karena efisiensi produksinya dan kemudahan pemeliharaannya.

Domba bulu bukan hasil perkawinan silang antara domba dan kambing. Jumlah kromosom domba bulu sama dengan domba wol. Perbedaan utama antara domba bulu dan domba wol adalah perbandingan serat bulu dengan wol. Kedua jenis serat ini terdapat pada semua domba. Serat bulu lebih banyak pada domba bulu, dan serat wol lebih banyak pada domba wol. Domba wol harus dicukur, sedangkan domba bulu tidak perlu dicukur. Domba bulu biasanya juga tidak perlu dipotong ekornya. Ekor domba wol biasanya dipotong karena alasan kesehatan dan kebersihan.

Sebagaimana domba wol, terdapat juga perbedaan di antara galur domba bulu, tergantung pada lingkungan asalnya. Sebagian domba bulu berbulu pendek halus tanpa wol, sementara sebagian domba bulu yang lain berbulu tebal dan terdapat perpaduan serat bulu dan wol yang luruh secara alami setiap tahun. Domba bulu cenderung berserat wol lebih banyak di daerah beriklim dingin, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan ekstrem yang berbeda.

Sebagian galur baru domba bulu merupakan hasil perkawinan silang antara galur domba bulu "murni" dan galur domba wol tipe pedaging. Domba jenis ini lebih banyak serat wolnya daripada domba bulu biasa, tapi bulunya luruh secara alami setiap tahun dan tidak perlu dicukur. Domba jenis ini mungkin lebih tepat dikategorikan sebagai domba "luruh".

Selain meluruhkan bulunya, domba bulu memiliki karakteristik unggul lainnya. Domba bulu yang berasal dari daerah tropis tingkat reproduksinya tinggi, lebih tahan terhadap parasit internal (cacing) dibandingkan dengan domba wol biasa, dan lebih toleran terhadap panas dan kelembaban.

Dari segi kulitnya, kulit domba bulu memiliki jaringan serat yang lebih rapat dan kuat sehingga menghasilkan kulit yang lebih baik. Hal ini karena serat wol halus yang banyak terdapat pada domba wol membuat kulitnya lebih terbuka dan longgar teksturnya.

Anak domba bulu memiliki kemampuan hidup dan tumbuh yang luar biasa. Tingkat pertumbuhannya bervariasi menurut galur, genetika, dan nutrisinya. Domba bulu umumnya menjadi gemuk seperti kambing, yaitu dengan menimbun lemak di sekitar organ internalnya sebelum menghasilkan lemak eksternal. Karena itu, anak domba bulu sebaiknya tidak diberi pakan lengkap di fidlot. Sebagaimana kambing, anak domba bulu sebaiknya digemukkan secara perlahan dengan pemberian pakan berkadar energi rendah dan berserat tinggi.

Keterangan gambar:
Kiri atas: Domba Merino Rambouillet jantan (domba wol)
Kanan bawah: Domba Dorper putih jantan (domba bulu)

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.sheep101.info/hair.html
http://www.fwi.co.uk/Articles/2007/08/30/106321/Dorper-sheep-ideal-for-lamb-market.htm

Monday 15 November 2010

Daftar Calon Investor Peternakan Sapi Bali

Sebagaimana disebutkan pada tulisan sebelumnya, pada tahap penawaran sekarang ini ditawarkan peluang investasi untuk pengadaan 5 (lima) ekor sapi Bali betina dewasa siap kawin atau sudah bunting. Alhamdulillah, sudah terdaftar investor sbb.:

A. Investasi Perorangan:
Investor yang memilih pola investasi perorangan ini akan menyediakan dana Rp8 juta secara sendiri saja untuk pengadaan seekor sapi Bali.

1. Mbak IP1 di Jakarta telah mendaftar dengan nilai komitmen investasi penuh Rp8 juta untuk pembelian seekor sapi Bali betina.

2. Kang IP2 di Bandung mendaftarkan diri dengan komitmen investasi senilai Rp8 juta untuk pembelian satu ekor sapi Bali .

B. Investasi Gotong Royong:
Investor yang memilih pola investasi gotong royong secara bersama-sama menyerahkan dana sesuai kemampuannya (minimal Rp2 juta) untuk pembelian seekor sapi Bali betina seharga Rp8 juta.

1.a. Mbak IGR1 di Banten dengan nilai komitmen investasi Rp2 juta.

Dengan demikian, nilai komitmen investasi saat ini baru cukup untuk pengadaan dua ekor sapi Bali betina. Untuk pembelian sapi Bali betina ketiga masih diperlukan dana Rp6 juta lagi karena nilai komitmen investasi yang ada baru Rp2 juta.

Secara keseluruhan, untuk pembelian lima ekor sapi Bali betina, masih diperlukan dana sebesar Rp22 juta lagi.

Bagi Anda yang ingin ikut serta dalam usaha bagi hasil peternakan sapi Bali ini, silakan mengirim email ke hipyannopri[@]yahoo[.]com[.]au untuk mendaftarkan diri sebagai calon investor.

Penawaran investasi ini akan ditutup kalau nilai komitmen investasi dari para calon investor yang telah mendaftar sudah mencapai Rp40 juta.

Tuesday 5 October 2010

Klasifikasi Kambing Boer

Di luar negeri, seperti di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat, sistem pencatatan silsilah kambing Boernya sudah sangat rapi. Namun demikian, masih ada juga peternak luar negeri yang belum benar-benar memahami istilah-istilah klasifikasi kambing Boer seperti galur murni bersertifikat/terdaftar (registered fullblood), galur murni tak bersertifikat/terdaftar (unregistered fullblood) atau komersial, galur setara murni (purebred atau F4/F5 ke atas), galur kelas A (F3), galur kelas B (F2), dan galur kelas C (F1).

Itu di kalangan peternak luar negeri yang sudah rapi sistem pencatatan silsilah kambingnya, apalagi kita peternak di Indonesia yang belum ada atau mungkin baru sedikit sekali yang melakukan pencatatan silsilah kambingnya. Sebagian besar peternak Indonesia mungkin belum paham istilah kambing Boer fullblood, komersial, purebred, kelas A atau F3, kelas B atau F2, dan kelas C atau F1.

Secara umum, kambing Boer diklasifikasikan menjadi tiga: kambing Boer galur murni (fullblood Boer goat), kambing Boer setara murni (purebred Boer goat), dan kambing peranakan atau silangan Boer (percentage Boer atau Boer cross).

Kambing Boer galur murni selanjutnya terbagi dua: kambing Boer galur murni bersertifikat atau terdaftar (registered fullblood) dan kambing Boer galur murni tak bersertifikat atau tak terdaftar (unregistered fulldblood).

Kambing Boer galur murni bersertifikat atau terdaftar adalah kambing Boer yang terdaftar di suatu himpunan peternak kambing Boer dan dilengkapi sertifikat yang menegaskan babwa kambing Boer tersebut berasal dari kambing Boer yang diimpor dari Afrika Selatan. Sertifikat ini menyebutkan silsilah induk kambing Boer jantan dan betina, tanggal lahir, jumlah anak saat kelahiran, dan informasi penting lainnya yang diperlukan untuk manajemen ternak. Kambing Boer galur murni bersertifikat atau terdaftar memenuhi spesifikasi standar kambing Boer galur murni yang ditetapkan himpunan peternak kambing Boer.

Kambing Boer galur murni tak bersertifikat atau tak terdaftar adalah kambing Boer galur murni yang tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan di himpunan peternak kambing Boer karena sebab estetis seperti bercak warna coklat pada badan atau bercak warna putih pada telinga. Namun demikian, mutu produksi dagingnya sama dengan kambing Boer galur murni terdaftar. Kambing Boer golongan ini sering juga disebut kambing Boer komersial.

Kambing Boer setara murni (purebred Boer goat) adalah kambing Boer jantan F5 atau kambing Boer betina F4 ke atas. Kambing Boer F5 adalah kambing dengan kadar darah kambing Boer 96,88%, sedangkan kambing Boer F4 adalah kambing dengan kadar darah kambing Boer 93,75%. Kambing Boer F5 adalah kambing yang dihasilkan dari perkawinan antara kambing Boer F4 betina dengan kambing Boer jantan galur murni. Kambing Boer F4 adalah kambing yang dihasilkan dari perkawinan antara kambing Boer F3 betina dengan kambing Boer jantan galur murni.

Kambing peranakan atau silangan Boer terbagi menjadi tiga kelas. Kambing Boer kelas A atau F3 adalah kambing dengan kadar darah kambing Boer 87,5%. Kambing Boer F3 adalah kambing hasil perkawinan antara kambing Boer F2 betina dengan kambing Boer jantan galur murni. Kambing Boer kelas B atau F2 adalah kambing dengan kadar darah kambing Boer 75%. Kambing Boer F2 adalah kambing hasil perkawinan antara kambing Boer F1 betina dengan kambing Boer jantan galur murni. Kambing Boer kelas C atau F1 adalah kambing dengan kadar darah kambing Boer 50%. Kambing Boer F1 adalah kambing hasil perkawinan silang antara kambing betina galur lain, seperti kambing Kacang atau kambing Etawa, dengan kambing Boer jantan galur murni.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan Nopri

Sumber:
http://www.britishboergoatsociety.co.uk/
http://www.hles.com.au/index.php?option=com_content&task=view&id=31&Itemid=48

Thursday 19 August 2010

Peluang Investasi Penggemukan Simental

Pengumuman ini sudah ditutup karena nilai komitmen investasi yang diperlukan untuk pengadaan satu ekor bakalan sapi Simental jantan yang akan digemukkan sudah terpenuhi. Berikut ini tiga calon investor yang telah mendaftarkan diri dan menyatakan komitmen investasinya:

1. Mas A di Jawa Timur dengan komitmen investasi Rp3.000.000 (sudah konfirmasi).

2. Mas B di Banten dengan komitmen investasi Rp1.500.000 (sudah konfirmasi).

3. Bli C di Denpasar, Bali, dengan komitmen investasi Rp5.500.000 (sudah konfirmasi).

Dengan demikian, nilai komitmen investasi para calon investor sudah cukup untuk pembelian seekor bakalan sapi Simental jantan seharga Rp10.000.000.

Sejauh ini, sudah tiga belas investor dari beberapa provinsi yang telah memberikan kepercayaan kepada kami. Kalau Anda merasa perlu meminta klarifikasi dan konfirmasi dari investor yang sudah bergabung dalam usaha bagi hasil peternakan sapi Simental ini, data kontak mereka tersedia di basis data saya sehingga Anda bisa berhubungan langsung dengan investor yang ingin Anda hubungi.

Kalau Anda ingin ikut serta berinvestasi dalam pengadaan sapi Simental ini segera daftarkan diri Anda dengan mengirim email ke hipyannopri[@]yahoo[.]com[.]au.

Sunday 1 August 2010

Peluang Investasi Pembiakan Sapi Simental Betina

Karena tidak ada pertambahan calon investor untuk peluang investasi penggemukan sapi Simental jantan tempo hari, sekarang kami membuka kembali peluang investasi untuk pembiakan sapi Simental betina. Untuk pembelian seekor pedet sapi Simental betina yang akan dibiakkan nanti diperlukan dana investasi Rp7.000.000 (tujuh juta rupiah).

Berikut ini calon investor yang sudah mendaftarkan diri beserta komitmen investasinya:

1. Mas A di Jakarta, dengan komitmen investasi Rp1.250.000 (sudah transfer).

2. Uda B di Jambi, dengan komitmen investasi Rp1.250.000. Saya barusan menghubungi Uda B untuk konfirmasi jadi-tidaknya ikut dalam investasi ini. Ternyata beliau menunda keikutsertaannya. Karena itu, setelah berusaha mencari penggantinya, saya sudah mendapatkan calon penggantinya, yaitu Mas B1 dari Jakarta (sudah transfer).

3. Pak C di Pontianak, Kalimantan Barat, dengan komitmen investasi Rp4.500.000 (sudah transfer).

Dengan demikian, nilai komitmen investasi untuk pembiakan sapi Simental betina ini sudah cukup untuk pembelian seekor pedet sapi Simental betina.

Para investor akan segera dihubungi untuk melakukan transfer dana investasinya. Setelah transfer dari ketiga calon investor diterima, data diri jelas (bukan samaran lagi) ketiga investor akan dipajang di blog ini.

Meskipun demikian, kalau masih ada yang berminat mendaftar jadi investor, silakan hubungi saya lewat email. Pendaftar berikutnya akan dicatat untuk investasi pengadaan sapi berikutnya.

Prosedur pendaftaran keikutsertaan Anda dalam investasi kerja sama usaha bagi hasil ini sangat mudah.
1. Kirim email yang menyatakan minat Anda untuk menjadi investor ke alamat email saya, hipyannopri [@] yahoo [titik] com [titik] au. Ingat, 'yahoo.com.au'. Jangan sampai ketinggalan akhiran 'au'-nya.:)
2. Sebutkan berapa nilai investasi yang diinginkan (minimum Rp1.250.000).
3. Investor yang telah menyatakan komitmennya dicatat dan diumumkan di blog ini dengan identitas samaran.
4. Setelah nilai komitmen investasinya mencapai Rp7.000.000, para calon investor saya minta mentransfer dananya.
5. Setelah transfer masuk rekening bank, surat perjanjian dikirim ke investor, ditanda tangani investor, dan dikirim kembali ke email saya.
6. Surat perjanjian yang telah ditanda tangani investor saya tanda tangani dan diberi meterai, lalu saya kirim kembali ke investor.
7. Proses pengadaan pedet sapi Simental betina dimulai.
8. Sapi yang diperoleh dipajang di blog ini beserta data para investor.

Friday 9 July 2010

KUPS: Kredit Usaha Pembibitan Sapi atau Kredit Untuk Pengusaha Sukses?

Secara teoretis, KUPS dirancang pemerintah untuk membantu dan memberdayakan para peternak kecil di pedesaan Indonesia.

Dengan pertimbangan bahwa para peternak gurem umumnya tidak memiliki aset yang dapat dijadikan jaminan kredit bank, pemerintah menjadikan KUPS sebagai fasilitas kredit tanpa agunan/jaminan.

Secara teoretis, KUPS ini terdengar sebagai program yang sangat luhur - memberikan kredit tanpa agunan kepada para peternak kecil agar mereka dapat mengembangkan peternakan mereka dan dengan demikian meningkatkan taraf hidup mereka.

Tapi bagaimana kenyataannya? Ternyata, bank-bank pelaksana KUPS tetap mewajibkan agunan dan pemerintah diam saja.

Karena wajib pakai agunan, yang mampu memperoleh fasilitas kredit ini cuma para pengusaha yang sudah sukses alias pengusaha kelas atas.

Mana janji pemerintah bahwa kredit ini tidak perlu agunan? Seperti biasa, janji tinggal janji. Para peternak skala rumah tangga, termasuk saya,:) hanya bisa gigit jari.

Apakah kita peternak skala rumah tangga harus putus asa, beli tali nilon atau racun serangga, dan mengakhiri kehidupan yang sebenarnya indah ini?

Tidak sama sekali. Membunuh orang lain saja haram, apalagi membunuh diri sendiri.:)

Lalu bagaimana cara meningkatkan populasi sapi kita agar usaha peternakan kita terus berkembang sampai mencapai standar populasi minimum (menurut dinas peternakan standar populasi minimum ekonomis untuk peternakan sapi adalah 20 ekor) yang ekonomis?

Tidak ada jalan lain, kita harus berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) atau mandiri.

Bagaimana cara mandiri untuk mengembangkan populasi sapi sementara kita sendiri peternak kelas gurem yang tidak punya modal?

Secara perorangan, kita memang peternak kecil dan lemah. Karena itu, kita harus bersatu untuk memadukan potensi masing-masing agar menjadi kuat. Caranya adalah dengan bekerja sama, bergotong royong, melakukan investasi bersama dalam peternakan sapi. Beberapa orang membentuk kelompok dan menyetorkan dana sesuai kemampuannya untuk membeli seekor sapi. Untuk membeli seekor sapi berikutnya, bentuk lagi kelompok investor baru, atau kelompok investor yang sudah ada bisa kembali menyerahkan dana segar untuk pengadaan sapi berikutnya.

Bagaimana contoh nyatanya? Silakan baca artikel pada tautan di bawah ini:

http://peternakan-kambing-sapi-kerbau.blogspot.com/2010/06/peluang-investasi-usaha-bagi-hasil.html

http://peternakan-kambing-sapi-kerbau.blogspot.com/2010/06/rancangan-perjanjian-kerja-sama-bagi.html

Friday 30 April 2010

Sapi Simbrah - Perpaduan Dua Sapi Unggul

Pada akhir tahun 1960-an, tidak lama setelah masuknya sapi Simental ke Amerika Utara, beberapa peternak sapi mulai mengembangkan gagasan menciptakan jenis sapi yang dapat hidup di iklim sub-tropis Kawasan Gulf Coast Amerika Serikat. Mereka tidak hanya menginginkan trah sapi yang dapat hidup di kawasan selatan tapi juga mampu memenuhi tuntutan pasar. Akhirnya, mereka berhasil mendapatkan jenis sapi pedaging unggul dari perkawinan silang dua trah sapi paling terkenal di dunia, yaitu sapi Simental dan sapi Brahma, yang diberi nama sapi Simbrah.

Perkawinan silang kedua trah sapi yang sangat berbeda ini memanfaatkan keunggulan kedua trah sapi ini dan meningkatkan heterosis berkat perbedaan genetik yang ekstrem. Penggabungan keunggulan trah sapi Brahma, seperti umur panjang, ketahanan terhadap panas, ketahanan terhadap caplak dan penyakit, ketahanan fisik, kemampuan merumput dan kemudahan beranak dengan karakteristik unggul trah sapi Simental seperti kesuburan, produksi susu, pertumbuhan yang cepat, dan kedewasaan seksual dini ini menghasilkan trah sapi baru - Simbrah.

Meskipun telah dilakukan eksperimen dengan Bos Indicus (sapi India) dan Bos Taurus (sapi Eropa) pada akhir tahun 1960-an, sapi Simbrah pertama yang dihasilkan baru didaftarkan pada tahun 1977. Dengan sistem pencatatan terbukanya, Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika Serikat (the American Simmental Association) menyadari bahwa trah sapi Simbrah sebaiknya dimasukkan dalam buku catatan sapi Simental daripada dimasukkan dalam buku catatan tersendiri. Pada tahun 1977, pencatatan sapi Simbrah disetujui oleh para anggota perhimpunan ini, di mana para peternak mendaftarkan 700 sapi pada tahun pertama terbentuknya organisasi peternak ini. Pada tahun berikutnya tercatat 1.100 sapi lagi, dan dalam lima tahun pertama lebih 3.000 sapi Simbrah didaftarkan dan dicatat setiap tahun.

Ada dua kategori sapi Simbrah yang diakui pada buku catatan silsilah sapi, yaitu mendekati murni (purebred) dan peranakan (percentage). Sapi Simbrah trah mendekati murni memiliki 5/8 ciri genetik sapi Simental dan 3/8 ciri genetik sapi Brahma, sedangkan sapi Simbrah trah peranakan harus memiliki minimum 3/8 ciri genetik sapi Simental dan 1/4 ciri genetik sapi Brahma. Variabel lain sebagai tambahan rumus trah mendekati murni adalah “1/16 ciri genetik mengambang trah lain” yang memungkinkan peternak menambah 1/16 ciri genetik trah lain agar sapi Simbrah cocok dengan program dan keadaan lingkungan mereka.

Pada mulanya, para peternak menamakan sapi hasil perkawinan silang antara sapi Simental jantan dan sapi Brahma betina ini sapi “Brahmental” dan menggunakan nama ini pada sertifikat pendaftarannya, tapi karena peternak yang pertama kali mengawinsilangkan kedua sapi ini menyatakan dialah yang berhak memberikan nama untuk trah sapi baru tersebut dan mengajukan keberatan pada tahun 1977, ASA mengganti nama sapi tersebut menjadi Simbrah. Ini merupakan trah sapi yang sekarang terkenal di seluruh dunia. Trah sapi baru ini dikenal sebagai sapi Simbrah di sebagian besar negara tapi juga dinamakan sapi “Simbra” di Afrika Selatan dan sapi “Simbrasil” di Brazil.

Pada musim semi 1993, Simbrah International diterbitkan dengan bantuan ASA Publication, Inc. Majalah empat warna ini diterbitkan tiga kali setahun sampai tahun 1996 ketika majalah ini mulai diterbitkan setiap enam bulan sekali. Pada musim gugur 1997, majalah ini mengalami perubahan tampilan dan diberi nama baru. American Simbrah menjadi media iklan bagi para peternak sapi Simbrah dan sekarang terbit empat kali setahun.

Di bawah payung Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika Serikat (American Simmental Association), sekarang sapi Simbrah diawasi dengan standar keunggulan yang sama ketatnya dengan sapi Simental dan dimasukkan dalam program keunggulan karkas inovatif ASA.

Sapi Simbrah memadukan keunggulan genetik dua trah sapi paling terkenal di dunia, yang keunggulannya dapat diandalkan dan menjadi andalan trah sapi baru ini dalam bisnis sapi pedaging.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan Nopri

Sumber:
http://www.simmental.org
http://www.simbrah.com/446p.pdf

Thursday 15 April 2010

Sapi Brahma

Kalau dalam tulisan sebelumnya pernah dibahas sapi Simental dan sapi Simbrah, hasil perkawinan silang sapi Simental dan sapi Brahma, sekarang saya akan menampilkan tulisan mengenai sapi Brahma.

Dari namanya, Brahma, orang mungkin langsung membayangkan kemungkinan hubungan antara sapi jenis ini dengan agama Hindu atau negeri India. Untuk membuktikan apakah bayangan ini benar atau tidak, bagian selanjutnya dari tulisan ini akan membahas sejarah sapi Brahma dan kemudian menguraikan karakteristiknya.

Sapi Brahma merupakan keturunan dari sapi Bos indicus yang berasal dari India. Setelah ratusan tahun menghadapi kekurangan persediaan pakan, hama serangga, parasit, penyakit dan cuaca tropis ekstrim di India, sapi asli India ini mengalami beberapa adaptasi yang luar biasa sehingga mampu bertahan hidup. Sapi ini merupakan "sapi suci India," dan orang Hindu umumnya tidak memakan daging sapi ini, tidak memperbolehkan penyembelihannya, dan tidak menjualnya. Kenyataan ini, ditambah lagi dengan peraturan karantina di Amerika Serikat, menyulitkan usaha mengimpor sapi dari India ke negara ini.

Berawal dari sekitar 266 sapi jantan dan 22 sapi betina dari beberapa jenis Bos indicus (sapi India) yang diimpor ke Amerika Serikat dari tahun 1854 sampai 1926, sekarang sapi Brahma telah mencapai keunggulan adaptivitas lingkungan, umur yang panjang, kemampuan mengasuh anak dan produksi daging yang efisien. Jenis sapi India yang pada mulanya dibawa ke Amerika Serikat tersebut adalah sapi Kankrej atau Gujarat, sapi Nelore atau Ongole, sapi Gir, dan sapi Krishna. Keempat jenis sapi India inilah yang digunakan dalam proses seleksi untuk menghasilkan sapi pedaging unggul jenis baru, sapi Brahma.

Impor sapi India pertama dilakukan pada tahun 1854, ketika petani tebu dan kapas, Richard Barrow dari St. Francisville, Louisiana, diberi hadiah dua ekor sapi jantan oleh Pemerintah Inggris atas jasanya dalam mengajarkan cara produksi kapas dan tebu kepada para pejabat Inggris yang mulai memperkenalkan tanaman ini di kawasan delta India.

Pada tahun 1924, Himpunan Peternak Sapi Brahma Amerika (The American Brahman Breeders Association, ABBA) dibentuk. J.W. Sartwelle dari Houston menjadi sekretaris pertama organisasi ini dan dialah yang mengusulkan nama "Brahma" dan nama ini kemudian dijadikan nama sapi jenis baru tersebut.

Ciri khas sapi Brahma Amerika ini adalah punuk besar di pundak dan gelambir yang menggantung di leher sampai perutnya. Telinga sapi Brahma lebih besar daripada telinga sapi Eropa (Bos taurus). Sapi Brahma jantan bisa mencapai bobot hidup 800 hingga 1.100 kilogram dan berat sapi Brahma betina bisa 500 hingga 700 kilogram. Saat lahir, anak sapi Brahma berbobot 30 to 33 kilogram. Sapi Brahma Amerika dikenal sebagai sapi yang jinak dan cerdas. Sapi ini suka diperhatikan dan bisa jadi sangat jinak. Sapi ini cepat tanggap terhadap perlakuan yang diterimanya, baik atau pun buruk.

Warna sapi ini bisa kelabu, merah, atau kelabu kehitaman. Sapi Brahma jantan berwarna lebih gelap daripada sapi Brahma betina. Pada bagian hidung, ujung telinga, dan kuku sapi Brahma terdapat pigmentasi hitam. Pada dasarnya, sapi Brahma adalah jenis sapi bertanduk, tapi ada juga sebagian sapi Brahma yang tidak bertanduk.

Sapi Brahma betina merupakan induk yang sangat baik, yang memberikan perlindungan dan banyak susu bagi anaknya. Anak sapi Brahma cenderung mencapai berat badan yang tinggi pada masa sapih karena banyaknya susu yang diberikan induknya. Di beberapa negara, khususnya Amerika Selatan, sapi Brahma dipelihara untuk menghasilkan susu dan daging.

Selain itu, dibandingkan dengan sapi Eropa, sapi Brahma lebih tahan terhadap panas. Ketahanan terhadap panas ini dihasilkan berkat rendahnya temperatur internal yang dihasilkan di dalam tubuhnya. Sapi ini memiliki lebih banyak kelenjar keringat dan kulitnya berminyak, berbulu pendek dan tebal. Kulit yang halus berminyak ini diperkirakan berperan mengusir serangga.

Sekarang, sapi Brahma tidak hanya tersebar di berbagai penjuru Amerika tapi juga sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.brahman.org/
http://en.wikipedia.org/wiki/Brahman_(cattle)
http://www.cattle.com/articles/title/Brahman+Cattle.aspx
http://www.ansi.okstate.edu/breeds/

Thursday 1 April 2010

Spesifikasi Standar Kambing Boer

Perhimpunan Peternak Kambing Boer Amerika (ABGA, American Boer Goat Association) telah menetapkan spesifikasi standar kambing Boer murni. Spesifikasi standar tersebut adalah sebagai berikut:

Kepala

Kepala besar dan kokoh dengan mata coklat dan penampilan yang gagah. Hidung dengan lengkung yang bagus, lubang hidung lebar, dan bentuk mulut yang bagus dengan kedua rahang berhadapan rapi. Rahang atas maupun rahang bawah tidak ada yang menonjol ke depan sejak lahir sampai umur 24 bulan. Setelah umur 24 bulan, tonjolan rahang bawah tidak lebih dari ¼ inci. Rahang atas dan bawah yang saling berhadapan pas lebih bagus. Gigi-gigi tumbuh dengan posisi berurutan dan rapi. Dahi harus menonjol dan membentuk lengkung simetris yang menghubungkan hidung dan tanduk. Kedua tanduk berwarna gelap, bundar, kokoh, panjang sedang, terletak tidak begitu berjauhan dan melengkung bertahap ke belakang sebelum membelok simetris keluar. Kedua telinga terjuntai lemas ke bawah dengan panjang sedang.
Penyimpangan: Dahi cembung, tanduk lurus, rahang terlalu runcing, rahang atas atau rahang bawah terlalu menonjol ke depan.
Diskualifikasi: Mata biru, telinga berlipat memanjang, telinga pendek, rahang atas menonjol ke depan atau rahang bawah menonjol ke depan lebih dari ¼ inci.

Leher dan Badan Bagian Depan
Panjang leher sedang dan sebanding dengan panjang badan. Badan bagian depan padat, berotot, dan ruas kaki depan terhubung dengan baik dan berpadu mulus dengan badan. Dada lebar. Bahu padat berisi, sangat serasi dengan bagian badan lainnya serta berpadu mulus dan terhubung dengan gumba. Gumba lebar, bundar dan tidak tajam. Kedua kaki depan kokoh, kedudukan pas dan sebanding dengan kedalaman badan. Sendi pasterna kokoh dan kuku berbentuk normal dan segelap mungkin.
Penyimpangan: Leher terlalu pendek atau terlalu kecil; bahu terlalu goyah dan terdapat cacat atau kelainan struktural pada kaki depan, otot, tulang, sendi, atau kuku yang meliputi tapi tidak terbatas pada lutut goyah, kaki bengkok, kuku bengkok ke luar atau ke dalam, kuku renggang, lutut kaku, kaki cekung, pasterna lurus atau lemah.

Badan
Badan padat berisi: panjang, dalam dan lebar. Rusuk memgembang. Pinggang berotot, lebar dan panjang. Garis punggung relatif lurus dan kokoh dan bahu bundar dengan otot padat berisi dari bahu sampai pinggul.
Penyimpangan: Badan cekung atau punggung melengkung; dada terlalu sempit atau dangkal atau rata; bahu lemah; punggung dan pinggang kurang berotot, lingkar dada pendek.

Badan Bagian Belakang
Punggung belakang lebar, panjang dan bulat. Pinggul dan paha berotot dan bulat. Pangkal ekor berada di tengah dan lurus. Bagian ekor lainnya melengkung ke atas atau ke samping. Kaki kokoh dan membentuk poros lurus dari pinggul (tulang duduk) melalui sendi kaki belakang, sendi kuku, dan pasterna. Kuku berbentuk normal dan segelap mungkin.
Penyimpangan: Pasterna lemah, pasterna lurus, punggung bagian belakang terlalu pipih, sendi kaki belakang terlalu bengkok, sendi kaki kedua kaki belakang terlalu berjauhan, sendi kaki belakang terlalu lurus.
Diskualifikasi: Ekor miring

Kulit dan Bulu

Kulit longgar dan lentur. Kelopak mata dan bagian lainnya yang tidak berbulu berpigmen. Bagian tak berbulu di bawah ekor minimal 75% berpigmen: berpigmen 100% lebih disukai. Bulu pendek mengkilap sangat disukai. Sedikit bulu halus dapat diterima selama musim dingin, terutama di daerah berhawa dingin.
Penyimpangan: Bulu terlalu panjang atau terlalu kasar.
Diskualifikasi: Pigmentasi kulit tidak memadai.

Organ Reproduksi Kambing Boer Betina
Kambing Boer betina memiliki ambing berbentuk normal yang menempel sempurna dengan jumlah puting fungsional masing-masing tidak lebih dari dua di kiri dan di kanan. Puting bercabang berupa dua puting dan lubang terpisah di mana minimal 50% dari badan puting terpisah masih dapat ditolerir tapi puting tak bercabang lebih disukai. Yang paling penting adalah ambing terletak sedemikian rupa sehingga anak kambing dapat menyusu tanpa bantuan. Kambing betina yang telah melahirkan atau yang sedang bunting harus sudah melahirkan atau bunting pada umur 24 bulan.
Penyimpangan: Ketidaknormalan atau kelainan ambing dan puting mencakup tapi tidak terbatas pada puting terlalu besar atau bulat dan ambing menggantung.
Diskualifikasi: Puting berdempet, puting bengkok atau kambing betina belum pernah melahirkan atau memperlihatkan tanda-tanda kebuntingan pada umur 24 bulan.

Organ Reproduksi Kambing Boer Jantan
Kambing Boer jantan memiliki dua testis besar berbentuk normal, fungsional, dan berukuran sama pada satu skrotum dengan belahan tidak lebih dari 2 inci pada ujung skrotum.
Diskualifikasi: Testis tunggal. Testis terlalu kecil. Testis tidak normal atau sakit; belahan skrotum terlalu panjang.

Kolorasi atau Pola Warna
Kambing Boer umumnya berbulu putih pada badan dan berbulu merah pada bagian kepala. Namun demikian, tidak ada kolorasi atau pola warna bulu yang lebih disukai.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.abga.org/page.php?pageid=8

Wednesday 24 March 2010

Cara Pemeliharaan Kerbau

Kerbau dipelihara dengan cara yang sangat berbeda di seluruh dunia. Cara pemeliharaan ini tergantung pada keadaan geografis dan tujuan peternakan kerbau tersebut. Terdapat berbagai cara pemeliharaan kerbau, mulai dari pemeliharaan kerbau sebagai ternak multi-guna yang dipelihara di halaman belakang rumah sampai pemeliharaan kerbau sebagai penghasil susu dengan sistem peternakan modern.

Peternakan kerbau bisa menjadi bisnis yang menguntungkan kalau dikelola dengan benar. Meskipun jenis kandang mungkin berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim, luas kandang yang disediakan untuk kerbau sangat penting. Vaksinasi dan pemberian obat cacing harus dilakukan agar kerbau sehat. Kerbau harus dipelihara sebagai modal hidup yang berharga. Dengan pemeliharaan yang benar, peternakan kerbau sangat menguntungkan. Dengan menentukan pada saat kelahiran apakah seekor anak akan dijadikan ternak penghasil susu atau daging, pemeliharaan yang tepat lebih mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan demikian, peternak dapat memisahkan kerbau yang akan dijadikan penghasil susu dan kerbau yang akan dijadikan kerbau pedaging. Bagaimanapun bagusnya potensi genetik kerbau, tidak ada kerbau yang akan memperlihatkan hasil memuaskan bila tidak dipelihara dan diberi pakan dengan benar.

Kandang kerbau harus dapat melindungi kerbau dari stres panas - terutama keterpaparan langsung terhadap sinar matahari, hujan lebat dan cuaca dingin. Kandang juga harus dilengkapi sistem ventilasi yang memadai. Karena itu, kandang bisa berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim. Di bawah ini beberapa pertimbangan dan solusi saat merencanakan pembangunan kandang kerbau di daerah beriklim panas dan dingin. Pada setiap kandang harus disediakan ruang yang cukup untuk masing-masing kerbau. Halaman luar kandang sebaiknya tertutup rumput atau beton agar tidak menjadi kubangan yang tidak sehat di musim hujan.

Kerbau mungkin terlihat gelisah di lingkungan yang panas dan lembab. Kerbau berkulit gelap dan memiliki sedikit kelenjar keringat sehingga relatif tergantung pada air untuk menyejukkan badannya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kerbau yang terlindung dari cahaya matahari langsung bisa hidup dengan baik dalam cuaca panas dan lembab karena mereka mampu melepaskan panas melalui saluran pernapasan.

Kerbau dengan tingkat produksi daging atau susu yang tinggi memerlukan asupan pakan yang banyak sehingga menyebabkan produksi panas metabolisme yang lebih tinggi. Dengan demikian, kerbau dengan produktivitas tinggi kurang mengntungkan dibandingkan dengan kerbau dengan produktivitas rendah karena memerlukan lebih banyak fasilitas penyejuk. Berikut ini hal-hal yang perlud dipertimbangkan sebelum membangun kandang kerbau.

1. Tempat pakan dan air harus selalu teduh dan terlindung dari hujan lebat baik oleh pepohonan atau pun atap.
2. Air yang sejuk baik dari sungai yang jernih atau pun yang disediakan dalam ember membantu kerbau menjaga suhu badannya. Tempat air harus selalu diletakkan di tempat yang teduh.
3. Padang rumput yang diselingi pepohonan merupakan fasilitas perlindungan yang sangat murah dan efektif dari sinar matahari.
4. Kandang dengan konstruksi sederhana yang hanya diberi atap. Di daerah beriklim panas dan lembab kandang ini sebaiknya tidak diberi dinding. Dinding bisa menghambat ventilasi dan menyebabkan perkembangan bakteri dan pertumbuhan jamur sehingga kandang jadi tidak sehat. Untuk melindungi bagian dalam kandang dari cahaya matahari terik atau hujan lebat, tirai yang terbuat dari jerami, kain atau bahan lainnya dapat digunakan.
5. Penyediaan tempat berkubang. Namun demikian, kubangan ini harus berair bersih (bukan air limbah kotor yang membahayakan kesehatan) dan tidak jauh dari kandang.
6. Menyiram kerbau dengan air sejuk selama 3 menit dua kali sehari terbukti efisien untuk membuang kelebihan panas badan kerbau.

Untuk pembuatan kandang kerbau di daerah yang beriklim dingin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.

1. Kandang harus melindungi kerbau dari hujan, salju dan angin kencang. Kandang dapat dibuat dengan konstruksi sederhana dilengkapi atap dan tiga dinding. Kandang seperti ini memungkinkan kerbau keluar untuk merumput ketika cuaca memungkinkan. Di dalam kandang harus disediakan tempat pakan cadangan apabila cuaca buruk selama beberapa hari.
2. Lantai kandang yang kering dan bersih sangat penting di daerah berhawa dingin untuk menjaga kesehatan kerbau.
3. Di daerah beriklim sangat dingin seperti kawasan Kaukasia dan Balkan di mana musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius berlangsung selama beberapa bulan, kandang perlu dilengkapi alat pemanas ruangan.

Anak kerbau harus ditempatkan di kandang individu selama satu bulan. Kandang ini harus mudah dibersihkan, dilengkapi pelindung dari sinar matahari langsung, hujan, salju dan kekeringan. Dengan menempatkan anak kerbau di kandang individu lebih mudah memantau apakah mereka makan dan tumbuh dengan normal dan mendeteksi penyakit. Selain itu, kasus menyusu keliling (naval suckling) bisa dicegah dan penularan penyakit lebih sulit.

Anak kerbau harus selalu dapat memperoleh air segar dan bersih. Sebaiknya, tempat air diletakkan di luar kandang di tempat yang stabil dan mudah dijangkau anak kerbau. Dengan demikian, air minum ini tidak berceceran di lantai kandang. Lantai kandang yang lembab akan mendorong pertumbuhan kuman dan parasit. Kandang harus dilengkapi tempat rumput dan pakan konsentrat. Wadah pakan ini harus diletakkan di atas lantai sehingga anak kerbau tidak akan menginjak atau membuang kotoran ke dalamnya.

Kerbau harus diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya luka atau penyakit. Luka terbuka menjadi tempat sempurna pertumbuhan segala jenis bakteri! Yang harus diperiksa bukan hanya kerbau betina tapi juga kerbau dara, anak kerbau dan kerbau jantan. Kaki pincang dan luka besar lebih mudah diperiksa daripada luka gores. Kaki pincang mungkin disebabkan oleh cedera pada kuku, kaki atau punggung. Dengan meraba seluruh badan kerbau, lokasi cedera dapat diketahui.

Luka besar maupun kecil harus diperhatikan. Luka berdarah mungkin perlu pertolongan dokter hewan walaupun hal ini jarang terjadi. Luka harus dibersihkan dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Pembersihan harus dilakukan dengan tangan dan kain bersih serta dilakukan perlahan-lahan. Bahan kimia seperti etanol dan yodium mungkin menyakitkan. Kerbau yang luka sebaiknya dimasukkan ke tempat perawatan terpisah.

Mengamati tahi kerbau adalah cara mudah untuk mendeteksi penyakit dalam. Kalau tahinya terlihat berbeda dari biasanya, peternak harus waspada. Kalau kerbau tidak makan sebagaimana mestinya atau terlihat lesu, ini mungkin gejala penyakit. Kalau kerbau memperlihatkan gejala seperti ini, sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur. Suhu dubur normal adalah 38 hingga 39 derajat Celsius. Kalau suhu duburnya lebih tinggi, kerbau mungkin mengalami infeksi dan peternak harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat luka atau infeksi ditangani, semakin kecil risiko kerbau jatuh sakit.

Di daerah tropis dan subtropis, parasit, caplak dan nyamuk bisa menjadi masalah besar. Parasit dalam bisa menyebabkan gangguan fungsi saluran pencernaan dan mengurangi nafsu makan. Caplak dan nyamuk menyebabkan kegelisahan dan kerusakan pada kulit yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan. Bahan kimia dan obat untuk memberantas parasit harus digunakan sebagai langkah pencegahan dan hanya bila diperlukan. Kelemahan penggunaan bahan kimia dan obat adalah kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap daging dan susu yang dihasilkan sehingga membahayakan manusia.
Bahan kimia pemberantas parasit harus disemprotkan ke badan kerbau. Penyemprotan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengenai mata dan organ kelamin kerbau. Untuk penanggulangan parasit di sekitar wajah dan alat kelamin sebaiknya menggunakan busa yang dibasahi bahan kimia tersebut.

Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit yang sering dialami kerbau. Program vaksinasi umumnya lebih efisien bila dilakukan pada anak kerbau dan setelah itu diberikan sebagai penguat setiap jangka waktu tertentu.
Kerbau rentan terhadap penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami sapi. Penyakit ini lebih berbahaya bagi kerbau yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Untuk melindungi kerbau dari kemungkinan terserang penyakit, mereka harus diberi vaksin dan obat cacing secara berkala. Semua kerbau harus diperiksa secara berkala oleh dokter hewan untuk mengurangi risiko penyakit.

Di Italia, semua kerbau diperiksa setiap enam bulan untuk mengetahui kemungkinan berjangkitnya tuberkulosis, bruselosis dan leukosis. Kerbau yang sakit harus segera dipisahkan dari kerbau lainnya.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_3_Overall_management_of_the_buffalo.htm

Karakteristik Khas Kerbau

Secara umum, kerbau ternak, Bubalus bubalis, terdiri dari dua jenis, yaitu kerbau sungai dan kerbau rawa. Kerbau rawa banyak terdapat di Asia Tenggara dan digunakan sebagai hewan pekerja. Nama ini diberikan berdasarkan habitat alami kerbau jenis ini yang berupa rawa atau tanah basah. Kerbau rawa mirip dengan kerbau liar dalam karakteristik morfologisnya. Baru-baru ini, potensinya sebagai penghasil daging telah ditemukan. Sebagian kerbau rawa lebih besar daripada kerbau rawa lainnya. Kerbau rawa menghasilkan sangat sedikit susu dan tidak digunakan sebagai penghasil susu. Namun demikian, persilangan antara kerbau sungai dan kerbau rawa telah dilakukan di Thailand, Filipina, Vietnam, dan Cina dalam skala besar. Kerbau hasil persilangan ini merupakan hewan pekerja yang kuat, menghasilkan daging bermutu tinggi dan menghasilkan lebih banyak susu dibandingkan dengan induknya.

Kerbau sungai banyak dijumpai di India, Pakistan, Bulgaria, Hungaria, Turki, Italia dan Mesir. Kerbau sungai juga terdapat di Brazil dan Kaukasia. Kerbau sungai lebih suka berendam di air bersih dan sungai sehingga diberi nama kerbau sungai. Kerbau sungai telah diseleksi untuk produksi susu dalam skala besar dan sebagian jenis kerbau seperti kerbau Murrah, Nili-Ravi dan jenis kerbau lainnya khusus diternakkan untuk produksi susu. Masyarakat India, Pakistan, Italia dan Mesir sudah biasa mengkonsumsi susu kerbau. Penelitian kerbau di negara-negara ini sudah banyak dilakukan.

Perilaku alami kerbau telah diteliti di antara kerbau-kerbau rawa liar di Wilayah Australia Utara. Pengetahuan mengenai perilaku alami kerbau sangat membantu peternak menentukan cara pemeliharaan dan pemberian pakan dalam peternakan komersial.

Jenis formasi kelompok yang berbeda dapat dilihat di antara kerbau-kerbau liar. Formasi kelompok terkuat adalah klan. Satu klan terdiri dari beberapa induk dan anak-anaknya; satu klan bisa juga terdiri dari beberapa keturunan kerbau. Dalam suatu klan, semua kerbau saling kenal. Satu kelompok terdiri dari beberapa klan. Tergantung pada besarnya, dalam suatu kelompok para kerbau tidak begitu saling kenal sebagaimana dalam suatu klan. Satu kawanan terdiri dari beberapa kelompok. Klan, kelompok dan kawanan hanya terdiri dari kerbau betina dan anak jantan berumur hingga dua atau tiga tahun. Pada umur dua atau tiga tahun ini, kerbau jantan diusir dari klan dan kelompoknya. Kelompok-kelompok ini cukup longgar dan bervariasi besarnya. Ada kelompok yang terdiri dari satu kerbau jantan dan ada juga kelompok yang terdiri dari banyak kerbau jantan.

Satu kelompok kerbau tinggal dan bermalam bersama di satu kamp. Dekat kamp biasanya terdapat timbunan tahi kerbau. Ini merupakan tempat kerbau membuang kotorannya. Ketika hari sangat panas kerbau mulai berkubang. Kubangan ini bisa berupa lubang lumpur dengan hanya sedikit air di dalamnya atau telaga yang lebih besar atau sungai dengan air yang dalam dan bersih. Kubangan ini bisa digunakan bersama oleh satu kelompok atau bahkan satu kawanan, tergantung besarnya kubangan.

Pada musim kemarau, kerbau betina dan anak kerbau terpisah dari kerbau jantan. Kerbau betina dan anak kerbau berkumpul di lokasi yang banyak airnya, pakan hijauan dan pohon pelindung. Kerbau-kerbau jantan berkumpul di padang rumput terbuka yang rumputnya kering. Pada awal musim hujan, kerbau jantan dan kerbau betina berkumpul untuk kawin.

Kerbau dianggap sebagai hewan yang tenang dan jinak. Perilaku agresif jarang terjadi. Misalnya, kelompok kerbau baru dibiarkan masuk kubangan kelompok kerbau lain atau minum dari sumber air kelompok kerbau lain.

Kerbau merupakan hewan yang agak tumpul dan lamban. Mereka perlu waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan kegiatan baru. Namun demikian, kerbau mudah stres dan bisa jadi sangat gelisah bila menghadapi situasi baru.

Kerbau lebih suka merumput dan hanya meramban bila pakan sangat langka. Biasanya, kerbau merumput pada siang hari. Kalau temperatur lingkungan sangat tinggi, merumput dilakukan di pagi hari dan sore hari dan kadang-kadang pada malam hari.

Kerbau merumput lebih banyak dan lebih baik daripada sapi. Karena itu, kerbau mengonsumsi lebih banyak pakan dan gizi per kg berat badan daripada sapi.

Anak kerbau yang baru lahir menyusu pada induknya dalam waktu dua jam setelah lahir. Frekwensi menyusu normal sekitar 6 sampai 8 kali per hari. Anak kerbau mulai belajar menggigit rumput pada umur 3 sampai 4 minggu walaupun mereka belum benar-benar merumput. Setelah anak kerbau berumur dua bulan, pakan hijauan mulai jadi lebih penting daripada sebelumnya dan sebagian besar asupan zat gizi berasal dari pakan hijauan ketimbang susu induknya. Penyapihan alami anak kerbau biasanya berlangsung selama setahun atau sebelum induknya melahirkan anak lagi.

Berkubang dilakukan dengan dua tujuan; yang pertama adalah untuk menyejukkan badan, yang kedua adalah melindungi diri dari serangga. Berkubang pada siang hari dilakukan pada jam-jam terpanas. Berkubang pada malam hari merupakan cara kerbau melindungi diri dari serangga.

Kerbau memiliki sedikit kelenjar keringat dan kulit gelap yang menyulitkan mereka menjaga suhu tubuh di lingkungan yang panas dan lembab. Berkubang merupakan cara yang sangat penting bagi kerbau untuk menjaga suhu tubuhnya.

Ketika kerbau masuk air, mereka membuang kotoran dan/atau kencing. Ini nampaknya cara mereka menandai kubangan mereka.

Perilaku berkubang merupakan perilaku yang dipelajari. Kerbau yang tidak pernah berkubang sejak lahir bersama kerbau lain tidak akan berkubang sendiri. Mengajari kerbau berkubang hampir mustahil bagi manusia. Kerbau harus belajar berkubang dari kerbau lain. Namun demikian, kerbau dewasa akan sangat curiga dan tidak akan berkubang sendiri.

Kalau tidak ada kubangan lumpur atau air, kerbau berperilaku seperti sapi. Mereka akan mencari tempat yang teduh dan merumput lebih banyak pada jam sejuk dan lebih sedikit pada jam panas.

Cara berkomunikasi terpenting di antara kerbau adalah melalui bau. Kerbau saling mengenal dengan saling mencium baunya. Bau digunakan saat menandai suatu wilayah. Kerbau akan menggesekkan badannya ke pohon untuk meninggalkan bau dan mereka membuang kotoran untuk menandai wilayahnya.

Komunikasi suara sangat penting dengan anak kerbau. Ada komunikasi suara bersahabat dan juga komunikasi suara bermusuhan.

Sikap badan sangat penting saat menentukan kedudukan dan kekuasaan. Kerbau yang mengancam akan menundukkan dan menggoyang kepalanya.

Kerbau jantan dan betina hidup dalam kelompok yang terpisah. Mereka akan berkumpul pada awal musim hujan untuk kawin. Kerbau jantan dewasa dapat mendeteksi kerbau dewasa betina yang sedang birahi melalui baunya dan menemukan kampnya. Ada masa pemanasan sebelum perkawinan berlangsung. Masa ini berlangsung 1 hingga 3 hari dan memungkinkan kedua pasang kerbau ini saling mengenal.

Kerbau jantan dewasa tidak akan meninggalkan kerbau betina dewasa yang sedang birahi dan dia tidak akan membiarkan kerbau jantan dewasa lain mendekati pasangannya. Hanya kerbau jantan dewasa yang paling berkuasa yang akan kawin.

Terdapat ikatan yang sangat kuat antara induk kerbau dan anak kerbau. Kalau anaknya jantan, ikatan ini bertahan selama 2 hingga 3 tahun. Setelah itu, anak kerbau diusir dari klannya. Kalau anaknya betina, ikatan tersebut berlangsung seumur hidup.

Tidak lama sebelum melahirkan, induk kerbau memisahkan diri untuk melahirkan sendiri. Dalam waktu 30 menit setelah anak lahir semua anggota klan “memeriksa” anak kerbau yang baru lahir tersebut dan menyentuhnya dengan hidungnya. Hampir semua anggota kelompok menjalani pemeriksaan seperti ini. Pemeriksaan ini nampaknya berfungsi sebagai perkenalan dengan kerbau yang baru lahir. Pemeriksaan ini juga memudahkan adopsi anak kerbau tersebut kalau induknya mati. Adopsi selalu terjadi di antara para kerbau meskipun hal ini jarang terlihat pada spesies hewan lain.

Anak kerbau berjalan bersama induknya setelah mampu berdiri. Perilaku ini berbeda dengan sapi di mana induk sapi meninggalkan anaknya untuk merumput. Pengasuhan anak kerbau biasa dilakukan kerbau dewasa. Anak-anak kerbau dititipkan kepada seekor “kerbau pengasuh” yang biasanya kerbau betina. Kerbau-kerbau betina lainnya pergi merumput dan meninggalkan anak-anaknya. Kalau ada ancaman terhadap anak-anak kerbau tersebut, anak-anak kerbau ini akan berteriak dan induk-induknya akan segera datang memberikan bantuan.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_1_Introduction_to_buffaloes.htm

Peluang Agrobisnis Peternakan Kerbau

Dibandingkan dengan sapi, kerbau memiliki beberapa keunggulan. Hewan ini tergolong hewan ternak yang sederhana, mudah dipelihara, mudah beradaptasi, dan dapat digunakan untuk membajak sawah dan alat angkutan. Kerbau dapat hidup di daerah rawa, daerah bercurah hujan tinggi, dan daerah yang kering.

Kerbau juga mampu memanfaatkan pakan bermutu rendah seperti rumput kering dengan kadar nutrisi rendah dan serat kasar tinggi. Selain itu, kerbau juga mampu menyesuaikan diri terhadap tekanan dan perubahan lingkungan yang ekstrim. Misalnya, kerbau bisa hidup dengan baik meskipun terjadi perubahan suhu dan vegetasi padang rumput.

Kalau peranakan sapi impor mampu mencapai berat badan hidup 450 kg atau lebih dan karkas 45 hingga 60%, kerbau mampu mencapai berat badan hidup yang tidak terlalu jauh dengan sapi. Kerbau dewasa lokal dapat mencapai bobot 366 hingga 800 kg dan karkas berkisar 32 hingga 44 persen. Biasanya, kerbau dewasa jantan berumur dua tahun sudah mencapai bobot hidup 410 kg dan kerbau dewasa betina 367 kg.

Sebenarnya, kerbau sudah sangat dikenal karena sudah lama diternakkan oleh masyarakat pedesaan. Namun demikian, peternakan kerbau ini umumnya dilakukan dengan cara tradisional dan subsistensial. Belum banyak peternak yang memelihara kerbau dengan metode peternakan modern dan komersial meskipun peluang pasarnya sangat besar dan terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan protein hewani.

Dengan kata lain, peluang agrobisnis peternakan kerbau sangat cerah. Selain itu, keuntungan dari peternakan kerbau adalah sebagai berikut:

Peternakan kerbau dapat dilakukan pada lahan yang sempit. Misalnya, peternak dapat memelihara 46 ekor kerbau pada lahan seluas 200 meter persegi.

Kerbau memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.

Kerbau mudah digembalakan karena kerbau suka hidup berkelompok.

Kerbau sudah dapat dikawinkan pada umur 15 sampai 18 bulan, dan pada umur 27 hingga 28 bulan sudah beranak pertama dan selanjutnya beranak setiap tahun. Dengan demikian, pada umur 3 tahun 4 bulan, kerbau betina dapat beranak dua kali. Dalam waktu 25 tahun, seekor kerbau betina mampu melahirkan anak 20 ekor.

Selain menghasilkan daging dan susu, kerbau juga menghasilkan kulit, tulang, dan tanduk yang dapat digunakan untuk keperluan industri sepatu, kerajinan, tas, ukiran, dll.

Kotoran kerbau dapat dimanfaatkan untuk pupuk pertanian. Setiap ekor kerbau dewasa dapat menghasilkan 3,2 hingga 4 ton pupuk per tahun.

Daging dan susu kerbau merupakan sumber protein bernilai gizi tinggi. Keju mozarela yang lezat dan sangat terkenal di dunia terbuat dari susu kerbau. Begitu pula, dadih yang terbuat dari susu kerbau telah lama diproduksi secara tradisional oleh masyarakat Sumatera Barat. Produk fermentasi susu ini tidak kalah gizi dan manfaatnya dengan produk fermentasi susu modern seperti yogurt.

Kerbau dapat menerima pakan dari berbagai jenis limbah pertanian.

Berdasarkan uraian di atas jelas sekali bahwa peluang agrobisnis peternakan kerbau sangat menguntungkan. Namun demikian, mungkin masih ada peternak yang beranggapan bahwa daging kerbau lebih rendah mutunya dibandingkan dengan daging sapi. Sebenarnya, anggapan ini keliru. Tentu saja, mutu daging kerbau rendah karena biasanya kerbau dipotong setelah tidak kuat lagi membajak sawah. Dengan kata lain, kerbau ini dipotong setelah berusia tua.

Sebenarnya, sapi dan kerbau memiliki mutu daging yang relatif sama pada kondisi yang setara. Hal ini telah dibuktikan oleh Zakariev dalam Sumoprastowo (2003:63). Penelitian ini menyimpulkan bahwa daging sapi dan kerbau sama lezatnya. Perbedaannya adalah daging kerbau berwarna lebih merah dibandingkan dengan daging sapi. Serat daging kerbau lebih kasar, lemaknya berwarna putih, dan bila diraba lemaknya melekat pada jari. Bahkan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Cahyono (2010:16) membuktikan bahwa kadar lemak daging kerbau sangat jauh lebih rendah (0,5 g) daripada daging sapi (22 g).

Sebagai penutup, jangan lagi kita menganaktirikan kerbau di dunia peternakan. Kenyataannya, kerbau memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sapi. Karena itu, mari kita beternak kerbau. Bagi yang punya uang tapi tidak ada lahan, jalin kerja sama dengan petani di pedesaan yang memiliki lahan namun tidak punya uang untuk membeli bibit kerbau. Bagi yang belum punya uang, mulailah menabung dari sekarang untuk membeli bibit kerbau. Tabungan ini bisa berupa tabungan uang tunai atau juga tabungan berupa ternak sapi atau kambing. Kalau belum mampu beternak kambing, cobalah beternak ayam atau itik, yang hanya memerlukan modal beberapa puluh atau ratus ribu rupiah saja.

Sumber:
Sumoprastowo, R.M. 2003. Penggemukan Sapi & Kerbau. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti.

Cahyono, Bambang. 2010. Sukses Beternak Sapi & Kerbau. Jakarta: Pustaka Mina.

Monday 22 March 2010

Perbedaan Kerbau dan Bison

Mungkin karena penampilannya yang mirip dengan kerbau yang banyak terdapat di Asia dan Afrika, para pendatang Eropa yang pertama kali melihat bison di benua Amerika mennyebut bison sebagai kerbau. Sayangnya, kesalahan penyebutan nama hewan ini sudah terlanjur memasyarakat sehingga para pakar hewan dan bahkan pemerintah sekalipun tidak mampu mengubahnya. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat tetap menyebut bison sebagai kerbau.

Bison adalah hewan asli Amerika Utara dari genus dan spesies Bison bison. Walaupun bison dan kerbau termasuk dalam famili yang sama, yaitu Bovidae, keduanya merupakan hewan yang jelas berbeda. Kerbau yang sesungguhnya, yaitu kerbau Afrika atau kerbau Cape (Syncerus caffer) dan kerbau Asia (Bubalus bubalis, dari famili Bovidae) adalah hewan asli Afrika dan Asia dan tidak saling berkaitan erat. Keju mozzarella di bufala, yaitu keju kerbau yang lezat, terbuat dari susu kerbau Asia, yang dibawa ke Italia dari Asia pada tahun 1400-an.

Di dalam genus bison terdapat dua subspesies bison di Amerika Utara, yaitu bison padang rumput (terutama di Amerika Serikat dan Kanada) dan bison hutan (terutama di Kanada). Ada juga bison Eropa, yang nama ilmiahnya Bison bonasus, yang dinamakan wisen, yang hidup di kawasan Kaukasus Rusia dan di Polandia di hutan Bielowesz.

Bison merupakan mamalia darat terbesar yang hidup liar di Amerika Utara sejak akhir Zaman Es. Bison adalah keturunan hewan purba yang melintasi jembatan tanah Selat Bering sekitar 300.000 tahun yang lalu. Para pakar sejarah memperkirakan bahwa para penjelajah pertama Eropa yang pertama kali menemukan spesies hewan Amerika Utara itu menyamakan bison yang belum dikenal dengan kerbau Afrika dan Asia yang sudah mereka kenal. Meskipun salah kaprah, istilah “kerbau” digunakan untuk menyebut “bison” sejak saat itu dan sudah memasyarakat dalam budaya dan bahasa Amerika. Namun demikian, hal ini tidak membuat istilah tersebut jadi benar!

Bison jauh lebih pintar dan lebih menarik daripada kerbau. Bison bukan hewan ternak tapi merupakan hewan liar yang tidak dapat dijinakkan. Karena itu, bison lebih sulit ditangkap dan lebih kuat daripada kerbau. Meskipun pundaknya besar, bison sangat gesit dan dianggap sama gesitnya dengan kambing. Bison dapat melompati pagar yang tidak dapat dilompati kambing, sapi, atau pun kerbau, dan bila terkejut bison melompati bison lain untuk melarikan diri.

Sebagaimana kerbau, bison adalah herbivora dan memakan rumput. Metode produksinya mirip dengan kerbau, tapi penggunaan hormon pertumbuhan dilarang pada bison. Selain itu, bison umumnya tidak dikebiri karena pertumbuhan bison lebih lambat daripada kerbau; pengebirian bison akan menghambat produksi daging.

Sekarang terdapat sekitar 350.000 ekor bison di Amerika Serikat; sekitar 40.000 ekor disembelih setiap tahun untuk dikonsumsi. Sebagian besar bison tersebut terdapat di berbagai ranch komersial. Sebagai perbandingan, sekitar 125.000 ekor sapi dijual ke pasar setiap hari di Amerika Serikat saja.

Selama beberapa puluh tahun terakhir, usaha mendapatkan daging yang lezat dan sehat bagi jantung telah mendorong peternakan komersial bison, yang menyebabkan peningkatan kembali populasi hewan ini.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.thenibble.com/REVIEWS/main/meats/beef/bison.asp

Sunday 21 March 2010

Gambaran Umum Kerbau

Kita semua mungkin tidak ada yang tidak tahu kerbau. Kerbau dapat ditemukan di setiap desa di seluruh Indonesia. Kerbau termasuk salah satu ternak yang tidak dapat dipisahkan dengan petani. Dengan kata lain, selagi ada petani, kemungkinan besar ada kerbau. Namun demikian, faktanya cukup aneh tapi nyata. Sampai saat ini masih sangat langka buku atau tulisan mengenai kerbau.

Karena itu, untuk ikut serta membantu mengurangi kelangkaan informasi perkerbauan ini, saya akan menyajikan tulisan mengenai gambaran umum kerbau sebagai tulisan pertama mengenai kerbau di blog ini.

Kerbau, yang nama ilmiahnya Bubalus bubalis, merupakan spesies hewan bovin besar, yang biasanya dipelihara untuk mendapatkan daging, susu, tanduk, kulit, pengangkutan, dan juga kegiatan pertanian. Kerbau adalah hewan asli Asia yang kemudian dibawa ke Afrika, Australia, Amerika, Mesir, dan negara-negara Eropa. Diperkirakan lebih dari 90 persen populasi kerbau terdapat di Asia. Karena itu, hewan ini sering disebut kerbau Asia.

Kulit kerbau berwarna kelabu tua; bulunya pendek, kasar dan jarang. Tinggi bahu kerbau mencapai sekitar 1,5 hingga 1,8 meter. Rata-rata, kerbau dewasa dapat mencapai berat sekitar 500-900 kilogram. Kerbau jantan lebih besar daripada kerbau betina. Selain ukurannya, karakteristik utama yang membedakan kerbau jantan dan kerbau betina adalah adanya lekuk-lekuk dalam pada badannya dan tanduk berbentuk bulan sabit yang melengkung panjang ke belakang. Meskipun kerbau betina juga bertanduk, tanduknya lebih kecil daripada tanduk kerbau jantan. Kerbau jantan mencapai kematangan seksual pada umur 2 sampai 3 tahun. Kerbau jantan menghasilkan sperma sepanjang tahun, tapi produksi sperma ini sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan dan kualitas pakan.

Kerbau liar betina mencapai kedewasaan kelamin pada usia 2 sampai 3 tahun. Kerbau ternak betina yang dipelihara dengan baik dan diberi pakan bermutu mencapai kematangan kelamin lebih cepat. Siklus birahi berkisar 21 hingga 29 hari. Lama birahi biasanya 24 jam tapi bisa bervariasi antara 12 sampai 72. Tanda birahi yang paling jelas adalah sering terjadinya urinasi. Tanda-tanda birahi kerbau kurang jelas dibandingkan dengan sapi. Kerbau umumnya memperlihatkan tanda birahi hanya pada malam hari sehingga sulit dideteksi oleh peternak.

Masa kebuntingan kerbau sekitar 9-11 bulan. Umumnya, tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada kerbau lebih rendah daripada sapi. Penelitian di India membuktikan bahwa tingkat kebuntingan pada inseminasi pertama sekitar 40%, dan tingkat kebuntingan pada inseminasi ketiga sekitar 77%. Birahi pertama setelah melahirkan sangat dipengaruhi musim, jenis kerbau dan kondisi masing-masing kerbau. Sebagian kerbau mengalami birahi dalam waktu kurang dari 60 hari setelah melahirkan, dan sebagian kerbau lain 230 hari setelah melahirkan. Pada kerbau Murrah India, waktu birahi rata-rata setelah melahirkan adalah 100 hari. Birahi pertama setelah melahirkan tidak selalu subur, terutama bila birahi tersebut terjadi tidak lama setelah melahirkan. Kerbau betina menyusui anaknya selama lebih dari setahun. Selama sekitar 3-4 tahun, anak kerbau tetap bersama induknya. Setelah sekitar 3 tahun, anak kerbau jantan meninggalkan induknya dan berkumpul bersama kawanan kerbau jantan lainnya. Bila diternakkan, kerbau bisa hidup sampai hampir 25 tahun.

Berdasarkan daerah keberadaannya, kerbau dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Kerbau Afrika terdiri dari dua jenis dalam spesies yang sama (Syncerus caffer), kerbau Cape dan kerbau kerdil. Jenis kerbau Cape jauh lebih besar daripada kerbau kerdil. Berbeda dengan kerbau Asia, kedua jenis kerbau Afrika ini tidak diternakkan karena sifatnya yang berbahaya. Pemangsa kerbau di alam liar adalah harimau, singa dan buaya.

Karena kerbau sudah terbiasa berendam di air, keberadaannya di habitat tertentu tergantung pada ketersediaan air. Kerbau termasuk herbivora dan memakan berbagai jenis rumput dan daun. Salah satu ciri adaptasi kerbau karena sering berendam di lumpur dan air adalah kuku kaki yang melebar. Kuku kaki seperti ini membuat kerbau tidak tenggelam terlalu dalam di dalam lumpur dan juga membuatnya mampu bergerak bebas di tanah basah dan rawa. Kerbau biasanya bermigrasi secara bergerombol bila terjadi kekurangan air.

Daging kerbau sangat liat, karena itu daging kerbau biasanya dimasak perlahan. Susu kerbau memberikan 5 persen dari pasokan susu dunia. Karena kadar lemak yang tinggi di dalam dagingnya, susu kerbau merupakan bahan baku ideal untuk membuat yogurt, keju, dadih dan berbagai produk susu lainnya. Tanduk kerbau digunakan untuk membuat alat musik tradisional, sedangkan kulitnya digunakan untuk pembuatan berbagai produk kulit. Tahi mamalia bovin ini juga digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan.

Karena kerusakan habitat alami dan perburuan yang berlebihan untuk mendapatkan daging, populasi kerbau liar (yang nama ilmiahnya Bubalis arnee) sudah jauh berkurang. Menurut lembaga konservasi satwa liar, jumlah kerbau liar berkurang sekitar 20 persen dalam 14 tahun terakhir. Sekarang, kerbau termasuk dalam daftar Data Merah Serikat Konservasi Alam Internasional (IUCN, International Union for Conservation of Nature) untuk spesies yang terancam punah. Namun demikian, kerbau ternak dapat ditemukan di berbagai negara di Asia.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.buzzle.com/articles/water-buffalo-facts.html
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_2_Reproduction_and_Breeding.htm

Saturday 20 March 2010

Gambaran Umum Sapi Simbrah

Sapi Simbrah merupakan sapi hasil perkawinan silang antara sapi Simental jantan dan sapi Brahma betina. Persilangan kedua jenis sapi ini mulai dilakukan pada akhir tahun 1960-an. Selain cocok diternakkan di daerah berhawa panas, sapi jenis ini juga menghasilkan daging bermutu tinggi dengan kadar lemak rendah.
Sapi Simbrah betina bisa mencapai berat hidup berkisar 550 sampai 750 kg, sedangkan bobot sapi Simbrah jantan berkisar antara 900 hingga 1250 kg.

Dengan pencapaian berat hidup seperti ini, sapi ini masuk kategori sapi berukuran sedang dan sapi berukuran besar. Sapi ini berwarna dasar merah dengan muka dan lutut ke bawah putih. Namun demikian, ada juga Simbrah berwarna hitam atau merah total. Pada sapi Simbrah berwarna selain hitam, kulit di sekitar mata biasanya berwarna putih atau merah muda.

Sebagai sapi pedaging, sapi Simbrah berotot padat dan besar. Sapi Simbrah jantan lebih besar dibandingkan dengan Simbrah betina. Sapi ini tidak berpunuk. Postur badannya panjang, kokoh, dan berotot. Kaki dan pahanya juga besar dan kokoh. Sapi ini cepat dewasa kelamin dan tingkat kesuburannya tinggi baik pada sapi jantan maupun betina. Pada umur 14 sampai 15 bulan, sapi ini sudah bisa dikawinkan. Namun demikian, usia ideal untuk menghasilkan anak adalah 2 tahun. Sapi Simbrah betina bisa tetap produktif sampai usia 15 tahun atau lebih. Sapi ini tergolong sapi yang waspada dan sapi betina sangat melindungi anaknya.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.simmental.org/userimages/Description%20of%20a%20Simbrah.pdf
http://www.cattle-today.com/Simbrah.php
http://www.jhcranch.com/index.html

Gambaran Umum Sapi Simental

Meskipun sebenarnya terdapat beberapa jenis sapi pedaging impor unggul, yang paling dikenal di Indonesia adalah sapi Simental. Popularitas sapi Simental ini mungkin karena para peternak menilai sapi jenis ini paling unggul dalam produksi daging. Kemungkinan lainnya, sapi jenis ini paling banyak didatangkan importir sapi ke Indonesia. Namun demikian, terlepas dari mana di antara kedua sebab ini yang benar, penelitian Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika (ASA, American Simmental Association) membuktikan bahwa sapi Simental memang paling unggul dibandingkan dengan jenis sapi lainnya dalam hal tingkat pertumbuhan, persentase karkas, dan produksi susu. Penelitian ini dilakukan pada sapi Simental galur murni.
Tentu saja, mengingat iklim negara kita yang panas, sapi Simental murni tidak cocok diternakkan di sini. Karena itu, perkawinan silang sapi Simental jantan dengan sapi betina jenis lain yang tahan panas merupakan solusi paling tepat. Di Amerika Serikat telah dihasilkan sapi pedaging unggul tahan panas hasil persilangan sapi Simental jantan dan sapi Brahma betina. Keturunan hasil perkawinan silang kedua jenis sapi ini dinamakan Simbrah, yaitu perpaduan nama Simental dan Brahma.

Sapi Simental berasal dari daerah Dataran Tinggi Bern, Swis, dan sudah dikenal sejak Abad Pertengahan sebagai sapi belang besar. Dari sini, sapi ini menyebar ke Swis barat dan utara.

Sapi Simental, salah satu jenis sapi yang lebih jinak dan mudah dipelihara, terkenal dengan punggungnya yang panjang dan lurus serta punggung dan pinggang yang sangat montok. Sebagai sapi dengan ukuran sedang hingga besar dan tulang-tulang yang kokoh, sapi Simental jantan biasanya berbobot 1100 hingga 1400 kg setelah dewasa dan sapi Simental betina 600 hingga 800 kg. Sapi Simental betina tetap mampu melahirkan sampai umur sepuluh hingga dua belas tahun dan banyak menghasilkan susu. Sapi Simental merupakan sapi belang, kadang-kadang hanya dengan sedikit belang putih. Warnanya bervariasi dari kuning muda hingga coklat kemerahan. Kepalanya biasanya putih di bagian depan mata dan kaki bagian bawah juga umumnya putih. Sapi ini mampu mencapai pertambahan berat badan 1 hingga 1,5 kilogram per hari dan tingkat konversi pakan yang tinggi sehingga menghasilkan karkas sekitar 63%. Sapi jenis ini cocok dikawinsilangkan dengan jenis sapi yang lebih kecil baik untuk meningkatkan produksi daging maupun susu.

Dengan ukuran tubuhnya yang mengesankan, sapi Simental sudah lama tersebar ke seluruh dunia, dan sebagian negara lebih berhasil dibandingkan dengan negara lain dalam pengembangan ternak sapi Simental ini. Sapi jenis ini telah menyebar ke berbagai negara Eropa dan dikenal dengan nama yang berbeda, yang semuanya dikembangkan dengan fokus peternakan yang berbeda. Sapi Pie Rouge di Perancis diternakkan dengan tujuan utama produksi daging; sapi ini besar dan sintal. Sapi Montbeliarde diternakkan untuk melestarikan potensi produksi susu yang tinggi pada sapi Simental. Banyak orang berpendapat sapi ini merupakan jenis sapi produsen susu terbanyak kedua, yang hanya dikalahkan oleh sapi Holstein. Sapi Abondance ukuran tubuhnya lebih kecil; rangka sapi ini lebih kecil dan dibandingkan dengan jenis sapi lain bertulang lebih kecil. Sapi Austro-German Fleckviehs yang terkenal memiliki kemampuan produksi daging lebih besar dan banyak menghasilkan anak. Sapi Simental Swis tetap berangka besar dengan otot yang sangat proporsional. Kawasan pedesaan Italia juga mengembangkan sapi Simmentalnya sendiri, yang dinamakan Peseta Rosa — yang berarti koin berwarna mawar, mungkin karena kemudahan penjualan sapi Simental.

Sapi Simmental sudah lama diternakkan di Amerika Serikat. Sapi ini pertama kali tercatat diternakkan di Illinois pada tahun 1887. Mungkin karena diternakkan pada masa transisi negara ini, peternakan sapi ini kurang berhasil sebelum dilakukan lagi usaha peternakannya pada tahun 1960an. Anak sapi Simental pertama lahir pada tahun 1968 dari perkawinan buatan menggunakan semen impor. Tahun 1974, Federasi Peternak Sapi Simental Dunia dibentuk. Tujuan utamanya adalah mempersatukan para peternak dengan menyediakan pangkalan untuk pertukaran informasi dan hasil penelitian serta meningkatkan pengaruh dan pentingnya sapi jenis ini.

Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika bekerja sama untuk mengembangkan jenis sapi ini di Amerika Serikat. Meskipun beragam latar belakangnya, para anggotanya sama-sama menggunakan pendekatan progresif. PPSSA melaksanakan program inseminasi buatan, program identifikasi sapi betina dan perbandingan sapi dalam kawanan yang sama. Ini merupakan perhimpunan peternak pertama yang mencatat data induk jantan. Data kinerja sapi Simental juga terbukti langsung di ajang pameran.

Walaupun terdapat persamaan yang jelas pada sapi Simental di setiap negara, sapi Simental Amerika dipelihara dengan tujuan utama mengembangkan keunggulan produksi dagingnya. Sapi Simental Amerika merupakan sapi besar dengan tulang besar. Dengan ukuran yang sangat besar, sangat mengejutkan bahwa sapi Simental juga melahirkan banyak anak. Meskipun berat lahirnya rendah, tingkat pertumbuhan sapi ini cepat. Sapi Simental betina merupakan induk betina yang luar biasa dan memperlihatkan siklus produksi yang sangat lama. Sapi Simental betina dan sapi Simental jantan cepat mencapai kedewasaan kelamin, dibandingkan dengan jenis sapi Amerika lainnya yang memerlukan waktu lebih lama untuk perkembangbiakannya. Walaupun kemampuan produksi susunya tidak diseleksi, sapi Simental tetap menjadi sapi penghasil susu di atas rata-rata. Keuntungan ekonominya bagi peternak sapi pedaging hampir tak terkalahkan oleh sapi jenis lain. Sapi ini sangat jinak dan memiliki kemampuan pertambahan berat badan yang luar biasa. Hasil karkasnya sangat baik dengan kualitas daging yang tinggi. Daging sapi Simental empuk dan sangat lezat.

Program perbaikan keturunan (upgrading) di Amerika telah menghasilkan berbagai pola warna pada sapi jenis ini. Pola warna asli sapi Simental adalah merah dan putih atau kuning dan putih. Semua warna dan semua pola warna diterima di kalangan Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika. Gen untuk karakteristik tak bertanduk juga telah diketahui pada sapi jenis ini, yang besar kemungkinan berasal dari perkawinan silang dengan sapi Angus. Banyak sekali variasi pada sapi jenis ini sehingga para peternak dapat memilih sapi Simental yang paling sesuai dengan lingkungan mereka. Namun demikian, sapi Simental merupakan sapi yang sangat mampu beradaptasi sehingga standar umum sulit ditentukan. Risiko kekurangan plasma nutfah sangat kecil bagi peternak sapi Simental.

Hasil perkawinan silang yang sangat terkenal adalah sapi SimAngus; anak sapi yang dihasilkan menggabungkan karakteristik terbaik jenis sapi Inggris dan Amerika. Tingkat kinerja, tingkat kesuburan, hasil produksi dan kandungan lemak dalam daging (marbling) membuat sapi ini sangat laku dijual. Sapi Simbrah, hasil persilangan antara sapi Simental dan sapi Brahma juga berkembang biak dengan pesat di daerah-daerah yang kekurangan padang rumput. Pengaruh sapi Brahma pada sapi jenis ini membuatnya menjadi sapi yang kuat dan lebih tahan terhadap cuaca dan flora Amerika selatan.

Sapi Simental merupakan salah satu sapi pedaging unggul. Karakteristiknya sangat dapat diturunkan dan data untuk memperkirakan karakteristik anaknya sangat terpercaya. Dagingnya yang secara alami sedikit mengandung lemak, keempukan dagingnya dan hasil produksinya yang tinggi sangat menguntungkan peternak. Ketika semakin banyak usaha untuk mencapai heterosis pada berbagai jenis sapi, sapi Simental mungkin menjadi pilihan pelengkap terbaik. Kejinakan dan variabilitasnya akan membuat sapi Simental tetap menjadi sapi favorit dalam peternakan sapi pedaging.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.simmental.org/index.php?option=com_content&task=view&id=122&Itemid=421
http://www.cattle-today.com/Simmental.php
http://www.cattle.com/articles/title/Simmental+Cattle.aspx

Sunday 3 January 2010

Pengumuman

Sehubungan dengan banyaknya calon investor yang berminat menanamkan investasi dalam usaha bagi hasil peternakan kambing skala rumah tangga ini, untuk sementara waktu kami tidak menerima investor atau pun investasi baru.
Saat ini kami sedang memusatkan perhatian pada penambahan kapasitas kandang agar dapat menampung lebih banyak kambing.
Kalau keadaan sudah memungkinkan, kami akan membuka kembali kesempatan investasi ini.

Salam Peternak

Hipyan