Kepada para peternak dan calon peternak yang tertarik untuk memelihara dan mengembang-biakkan domba pedaging unggul asal Sumatera Utara, yaitu domba Waringin, yang ditemukan Bapak Tista Waringin Sitompul, berikut saya berikan informasi harga domba Waringin jantan dan domba Waringin betina.
Domba Waringin Jantan:
Umur 4-6 bulan, berat 12-20 kg, Rp900.000/ekor
Umur 6-8 bulan, berat 20-30 kg, Rp1.200.000/ekor
Umur 8-10 bulan, berat 30-40 kg, Rp1.400.000/ekor
Umur 10-12 bulan, berat 40-50 kg, Rp1.800.000/ekor
Umur 12-18 bulan, berat 50-80 kg, Rp2000.000/ekor
Umur 18 bulan atau lebih, berat 70-145 kg, Rp2.500.000-Rp4.000.000/ekor
Domba Waringin Betina
Umur 4-6 bulan, berat 12-18 kg, Rp800.000/ekor
Umur 6-8 bulan, berat 18-25 kg, Rp1.200.000/ekor
Umur 8-10 bulan, berat 25-30 kg, Rp1.200.000/ekor
Umur 10-12 bulan, berat 30-40 kg, Rp1.400.000/ekor
Umur 12 bulan atau lebih, berat 40-70 kg, Rp2.500.000-Rp3000.000/ekor
Catatan:
1. Calon pembeli harus mendaftar dulu untuk memesan domba Waringin karena peminatnya cukup banyak.
2. Sebagai tanda jadi, calon pembeli harus memberikan uang panjar.
3. Pengangkutan domba yang dibeli ditangani sendiri oleh pembeli.
4. Silakan hubungi:
Bapak Tista Waringin Sitompul
Jl. DI Panjaitan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Stabat,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Telepon: (061)-891-2023
HP: 081-361-148-235
Segera hubungi Bapak Tista Waringin Sitompul untuk pemesanan domba Waringin karena persediaan domba Waringin di peternakan domba Waringin yang beliau kelola tidak selalu ada.
Sering terjadi, calon pembeli harus mendaftar dulu untuk pemesanan dan harus menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan domba Waringinnya.
Jadi, kalau Anda berminat mengembang-biakkan domba Waringin yang merupakan domba pedaging unggul temuan putera terbaik Indonesia ini, jangan berpikir dan menunggu terlalu lama, segera hubungi Bapak Tista Waringin Sitompul, pimpinan Waringin Centre.
Rujukan:
http://tistawaringin.blogspot.com/2009/05/tentang-irtista-waringin-sitmpul.html
Saturday, 29 January 2011
Thursday, 27 January 2011
Gambaran Umum Domba Dorper
Kali ini saya tampilkan foto salah satu galur domba pedaging unggul asal luar negeri, domba Dorper. Sebagaimana kambing Boer, domba ini juga jelas sekali memperlihatkan tampilan fisik dengan karakteristik nyata domba pedaging.
Domba Dorper merupakan domba pedaging unggul hasil perkawinan silang yang dilakukan oleh Departemen Pertanian Afrika Selatan antara domba Dorset dan domba Persia kepala hitam. Nama "Dorper" untuk domba hasil perkawinan silang ini merupakan gabungan suku kata awal domba Dorset (Dor-) dan suku kata awal domba Persia (Per-). Karena keunggulannya sebagai domba pedaging, domba Dorper merupakan trah domba kedua yang paling banyak dipelihara para peternak Afrika Selatan. Domba Dorper mampu hidup di daerah gersang dan beriklim tropis di Afrika Selatan. Karena itu, domba Dorper cocok diternakkan di Indonesia yang beriklim tropis sebagaimana iklim di negara asal domba Dorper ini, yaitu Afrika Selatan.
Di luar Afrika Selatan, domba Dorper juga banyak diternakkan di Australia. Di negara Kanguru ini, domba Dorper banyak dipelihara di daerah gurun dan kawasan beriklim tropis benua ini serta daerah selatan Australia yang bercurah hujan tinggi. Domba Dorper ini bahkan terbukti mampu berkembang biak di daerah berhawa sangat dingin dan lembab seperti Tasmania.
Badan domba Dorper dalam, lebar, panjang, dan padat berisi. Domba Dorper jantan bisa mencapai bobot hidup 110 hingga 130 kg, sedangkan domba Dorper betina bisa mencapai bobot hidup 80 sampai 110 kg. Domba Dorper ada yang berkepala hitam dan ada juga yang putih total. Namun demikian, peternak domba Dorper di luar negeri tidak lebih menyukai salah satu di antara kedua jenis domba Dorper ini. Mereka biasanya memelihara baik domba Dorper kepala hitam maupun domba Dorper putih. Mutu kedua jenis domba Dorper ini sama saja; yang berbeda cuma warnanya.
Domba ini termasuk klasifikasi domba bulu (hair sheep), yaitu domba yang kadar bulunya lebih besar daripada wolnya. Berbeda dengan domba wol yang wolnya harus dicukur secara rutin, sebagai domba bulu, domba Dorper tidak perlu dicukur. Di luar negeri yang beriklim empat musim, bulu domba Dorper ini tumbuh cukup lebat di musim gugur dan dingin. Namun demikian, ketika memasuki musim semi dan musim panas, bulu yang lebat tadi luruh dengan sendirinya sehingga yang tertinggal hanya bulunya yang mirip dengan bulu kambing.
Bersambung
Rujukan:
http://www.texasdorpers.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Dorper_%28sheep%29
Domba Dorper merupakan domba pedaging unggul hasil perkawinan silang yang dilakukan oleh Departemen Pertanian Afrika Selatan antara domba Dorset dan domba Persia kepala hitam. Nama "Dorper" untuk domba hasil perkawinan silang ini merupakan gabungan suku kata awal domba Dorset (Dor-) dan suku kata awal domba Persia (Per-). Karena keunggulannya sebagai domba pedaging, domba Dorper merupakan trah domba kedua yang paling banyak dipelihara para peternak Afrika Selatan. Domba Dorper mampu hidup di daerah gersang dan beriklim tropis di Afrika Selatan. Karena itu, domba Dorper cocok diternakkan di Indonesia yang beriklim tropis sebagaimana iklim di negara asal domba Dorper ini, yaitu Afrika Selatan.
Di luar Afrika Selatan, domba Dorper juga banyak diternakkan di Australia. Di negara Kanguru ini, domba Dorper banyak dipelihara di daerah gurun dan kawasan beriklim tropis benua ini serta daerah selatan Australia yang bercurah hujan tinggi. Domba Dorper ini bahkan terbukti mampu berkembang biak di daerah berhawa sangat dingin dan lembab seperti Tasmania.
Badan domba Dorper dalam, lebar, panjang, dan padat berisi. Domba Dorper jantan bisa mencapai bobot hidup 110 hingga 130 kg, sedangkan domba Dorper betina bisa mencapai bobot hidup 80 sampai 110 kg. Domba Dorper ada yang berkepala hitam dan ada juga yang putih total. Namun demikian, peternak domba Dorper di luar negeri tidak lebih menyukai salah satu di antara kedua jenis domba Dorper ini. Mereka biasanya memelihara baik domba Dorper kepala hitam maupun domba Dorper putih. Mutu kedua jenis domba Dorper ini sama saja; yang berbeda cuma warnanya.
Domba ini termasuk klasifikasi domba bulu (hair sheep), yaitu domba yang kadar bulunya lebih besar daripada wolnya. Berbeda dengan domba wol yang wolnya harus dicukur secara rutin, sebagai domba bulu, domba Dorper tidak perlu dicukur. Di luar negeri yang beriklim empat musim, bulu domba Dorper ini tumbuh cukup lebat di musim gugur dan dingin. Namun demikian, ketika memasuki musim semi dan musim panas, bulu yang lebat tadi luruh dengan sendirinya sehingga yang tertinggal hanya bulunya yang mirip dengan bulu kambing.
Bersambung
Rujukan:
http://www.texasdorpers.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Dorper_%28sheep%29
Monday, 10 January 2011
Domba Waringin, Domba Pedaging Unggul Asal Sumatera Utara
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga atas karya besar salah seorang pakar peternakan di Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Bapak Tista Waringin Sitompul. Kerja keras beliau selama sembilan tahun untuk menciptakan domba unggul dengan mengawin-silangkan domba luar negeri dengan domba lokal membuahkan hasil berupa domba pedaging unggul yang diberi nama sesuai namanya, yaitu domba Waringin.
Dibandingkan dengan domba Kampung, domba Waringin ini sangat jauh lebih besar. Bobot hidup domba Kampung paling hanya 25kg pada domba Kampung betina dan 40kg pada domba Kampung jantan. Sebaliknya, bobot hidup domba Waringin betina dan jantan bisa mencapai 80 hingga 135kg.
Selain itu, domba Waringin betina bisa melahirkan anak 2-4 ekor dalam satu kelahiran. Dengan demikian, domba Waringin ini tergolong domba yang sangat prolifik.
Usaha Ir. Tista Waringin Sitompul untuk menghasilkan domba unggul dimulai pada tahun 1990. Pada mulanya, beliau mengawin-silangkan domba Suffolk jantan dari Inggris dengan domba Kampung betina. Domba hasil perkawinan silang (F1S) ini terus dikembangkan dan diseleksi melalui penelitian selama bertahun-tahun untuk memperoleh domba yang paling baik dan tahan terhadap penyakit.
Kemudian, beliau mengawin-silangkan domba Barbados Perut Hitam asal Karibia, Amerika, dengan domba Kampung sehingga dihasilkan domba F1B. Selanjutnya, domba St.Croix jantan, yang juga berasal dari Karibia, juga dikawin-silangkan dengan domba Kampung betina sehingga diperoleh keturunan F1C.
Domba hasil perkawinan silang F1B dan F1C ini juga dikembangkan dan diseleksi untuk memperoleh domba keturunan terbaik. Selanjutnya, domba terbaik F1B dikawin-silangkan dengan domba terbaik F1C. Hasil perkawinan silang antara F1B dan F1C ini kemudian dikawin-silangkan dengan domba F1S. Hasil perkawinan silang inilah yang menghasilkan domba pedaging unggul, yaitu domba Waringin.
Setelah proses penelitian dan seleksi selama bertahun-tahun, pada tahun 1997 diperoleh domba Waringin terbaik. Pada tahun ini, domba Waringin juga mulai disebarkan kepada masyarakat peternak di kabupaten Langkat.
Selain tahan terhadap penyakit, domba Waringin temuan Ir. Tista Waringin Sitompul ini juga tidak pilih-pilih makanan. Semua jenis rumput dan konsentrat disukai domba Waringin. Selain itu, serat daging domba Waringin lebih halus dibandingkan dengan domba galur lain.
Yang terakhir, sebagai domba hasil perkawinan silang antara domba luar negeri dengan domba lokal, tentu saja domba Waringin ini cocok diternakkan di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim tropis.
Mari kita kembangkan dan budi-dayakan domba pedaging unggul temuan putera terbaik bangsa Indonesia ini.
Rujukan:
http://tistawaringin.blogspot.com/2010/01/foto-domba-waringin-yang-beratnya_21.html
Harian Medan Bisnis
Dibandingkan dengan domba Kampung, domba Waringin ini sangat jauh lebih besar. Bobot hidup domba Kampung paling hanya 25kg pada domba Kampung betina dan 40kg pada domba Kampung jantan. Sebaliknya, bobot hidup domba Waringin betina dan jantan bisa mencapai 80 hingga 135kg.
Selain itu, domba Waringin betina bisa melahirkan anak 2-4 ekor dalam satu kelahiran. Dengan demikian, domba Waringin ini tergolong domba yang sangat prolifik.
Usaha Ir. Tista Waringin Sitompul untuk menghasilkan domba unggul dimulai pada tahun 1990. Pada mulanya, beliau mengawin-silangkan domba Suffolk jantan dari Inggris dengan domba Kampung betina. Domba hasil perkawinan silang (F1S) ini terus dikembangkan dan diseleksi melalui penelitian selama bertahun-tahun untuk memperoleh domba yang paling baik dan tahan terhadap penyakit.
Kemudian, beliau mengawin-silangkan domba Barbados Perut Hitam asal Karibia, Amerika, dengan domba Kampung sehingga dihasilkan domba F1B. Selanjutnya, domba St.Croix jantan, yang juga berasal dari Karibia, juga dikawin-silangkan dengan domba Kampung betina sehingga diperoleh keturunan F1C.
Domba hasil perkawinan silang F1B dan F1C ini juga dikembangkan dan diseleksi untuk memperoleh domba keturunan terbaik. Selanjutnya, domba terbaik F1B dikawin-silangkan dengan domba terbaik F1C. Hasil perkawinan silang antara F1B dan F1C ini kemudian dikawin-silangkan dengan domba F1S. Hasil perkawinan silang inilah yang menghasilkan domba pedaging unggul, yaitu domba Waringin.
Setelah proses penelitian dan seleksi selama bertahun-tahun, pada tahun 1997 diperoleh domba Waringin terbaik. Pada tahun ini, domba Waringin juga mulai disebarkan kepada masyarakat peternak di kabupaten Langkat.
Selain tahan terhadap penyakit, domba Waringin temuan Ir. Tista Waringin Sitompul ini juga tidak pilih-pilih makanan. Semua jenis rumput dan konsentrat disukai domba Waringin. Selain itu, serat daging domba Waringin lebih halus dibandingkan dengan domba galur lain.
Yang terakhir, sebagai domba hasil perkawinan silang antara domba luar negeri dengan domba lokal, tentu saja domba Waringin ini cocok diternakkan di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim tropis.
Mari kita kembangkan dan budi-dayakan domba pedaging unggul temuan putera terbaik bangsa Indonesia ini.
Rujukan:
http://tistawaringin.blogspot.com/2010/01/foto-domba-waringin-yang-beratnya_21.html
Harian Medan Bisnis
Sunday, 2 January 2011
Keuntungan Beternak Domba Bulu
Karena biaya pencukuran wol semakin mahal dan harga wol mentah semakin murah, banyak peternak luar negeri yang tidak lagi tertarik beternak domba wol dan beralih memelihara domba bulu. Domba bulu memang memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan domba wol.
Pencukuran domba bisa menimbulkan stres pada domba bersangkutan meskipun pencukuran ini hanya dilakukan sekali dalam setahun. Selain itu, pencukuran domba juga berpotensi menimbulkan luka akibat sayatan alat cukur atau patah kaki akibat penanganan yang kasar. Domba bisa stres saat dimasukkan ke kandang jepit. Saat digiring ke pojok kandang, domba berusaha melompati siapa pun atau apa pun yang menghalanginya saat domba berusaha melarikan diri. Hal ini membahayakan domba-domba yang masih kecil.
Para peternak domba wol biasanya memotong ekor anak domba beberapa hari setelah kelahirannya dengan pertimbangan kesehatan dan kebersihan. Ekor domba wol yang panjang dan berwol panjang ini memang cenderung kotor karena terkena tahinya. Selain itu, ekor panjang berwol panjang yang kotor juga mendatangkan parasit dan lalat. Namun demikian, pemotongan ekor anak domba ini berpeluang menimbulkan infeksi. Sebaliknya, bulu pada ekor domba bulu lebih pendek, sehingga ekornya tetap bersih dan tidak perlu dipotong.
Domba bulu umumnya juga lebih tahan terhadap parasit. Sebaliknya, domba wol sering terkena serangan kutu yang bersarang di dalam rambut wolnya yang lebat dan panjang dan mengisap darah domba. Karena domba bulu berbulu pendek, mereka dapat membuang kutu yang hinggap di badannya dengan menggaruknya menggunakan kukunya atau menggaruknya pada batang pohon atau pagar. Karena itu, parasit dan juga cacing jarang terjadi pada domba bulu.
Dengan menggunakan pejantan domba bulu dalam program perkawinan silang dengan domba wol betina yang lebih besar, peternak dapat mengurangi kemungkinan kesulitan melahirkan pada domba betina. Dengan anak domba yang lebih kecil, induk domba lebih mudah melahirkan anaknya.
Peternak umumnya memelihara domba untuk memperoleh dagingnya. Dalam hal ini, domba bulu sangat menguntungkan bagi peternak. Walaupun domba bulu lebih kecil daripada domba wol, daging domba bulu lebih sedikit lemaknya dan rasanya lebih lezat. Domba bulu biasanya tetap laku dijual setelah berumur lebih tua daripada domba wol karena rasa dagingnya masih tetap lezat.
Selain itu, domba bulu sangat mampu menyesuaikan diri dengan iklim panas atau dingin. Domba bulu bahkan tetap bisa hidup di lingkungan beriklim sangat dingin bila diberi kandang, dan kandang ini tidak perlu dilengkapi alat pemanas. Sebaliknya, domba wol tidak tahan panas dan udara lembab, kecuali bila wolnya dicukur.
Meskipun populasi domba bulu lebih sedikit dibandingkan dengan domba wol, domba bulu semakin terkenal dan warnanya sangat beragam. Sebagian trah domba bulu, seperti domba Barbado atau disebut juga domba Perut Hitam Amerika (American Black Belly), bertanduk pada domba jantan. Domba Barbado jantan bertanduk ini sangat gagah penampilannya, sehingga domba ini kadang-kadang digunakan dalam perburuan trofi (trophy hunting). Beberapa trah domba bulu yang terkenal adalah domba Katahdin, Barbado atau American Blackbelly, Barbados Perut Hitam (Barbados Black Belly), Dorper, Painted Desert (domba belang keturunan domba Mouflon), Wiltshire Horn, dan St. Croix.
Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan
Sumber:
http://www.helium.com/items/1376797-what-is-the-advantage-of-hair-sheep-over-wool-sheep
Pencukuran domba bisa menimbulkan stres pada domba bersangkutan meskipun pencukuran ini hanya dilakukan sekali dalam setahun. Selain itu, pencukuran domba juga berpotensi menimbulkan luka akibat sayatan alat cukur atau patah kaki akibat penanganan yang kasar. Domba bisa stres saat dimasukkan ke kandang jepit. Saat digiring ke pojok kandang, domba berusaha melompati siapa pun atau apa pun yang menghalanginya saat domba berusaha melarikan diri. Hal ini membahayakan domba-domba yang masih kecil.
Para peternak domba wol biasanya memotong ekor anak domba beberapa hari setelah kelahirannya dengan pertimbangan kesehatan dan kebersihan. Ekor domba wol yang panjang dan berwol panjang ini memang cenderung kotor karena terkena tahinya. Selain itu, ekor panjang berwol panjang yang kotor juga mendatangkan parasit dan lalat. Namun demikian, pemotongan ekor anak domba ini berpeluang menimbulkan infeksi. Sebaliknya, bulu pada ekor domba bulu lebih pendek, sehingga ekornya tetap bersih dan tidak perlu dipotong.
Domba bulu umumnya juga lebih tahan terhadap parasit. Sebaliknya, domba wol sering terkena serangan kutu yang bersarang di dalam rambut wolnya yang lebat dan panjang dan mengisap darah domba. Karena domba bulu berbulu pendek, mereka dapat membuang kutu yang hinggap di badannya dengan menggaruknya menggunakan kukunya atau menggaruknya pada batang pohon atau pagar. Karena itu, parasit dan juga cacing jarang terjadi pada domba bulu.
Dengan menggunakan pejantan domba bulu dalam program perkawinan silang dengan domba wol betina yang lebih besar, peternak dapat mengurangi kemungkinan kesulitan melahirkan pada domba betina. Dengan anak domba yang lebih kecil, induk domba lebih mudah melahirkan anaknya.
Peternak umumnya memelihara domba untuk memperoleh dagingnya. Dalam hal ini, domba bulu sangat menguntungkan bagi peternak. Walaupun domba bulu lebih kecil daripada domba wol, daging domba bulu lebih sedikit lemaknya dan rasanya lebih lezat. Domba bulu biasanya tetap laku dijual setelah berumur lebih tua daripada domba wol karena rasa dagingnya masih tetap lezat.
Selain itu, domba bulu sangat mampu menyesuaikan diri dengan iklim panas atau dingin. Domba bulu bahkan tetap bisa hidup di lingkungan beriklim sangat dingin bila diberi kandang, dan kandang ini tidak perlu dilengkapi alat pemanas. Sebaliknya, domba wol tidak tahan panas dan udara lembab, kecuali bila wolnya dicukur.
Meskipun populasi domba bulu lebih sedikit dibandingkan dengan domba wol, domba bulu semakin terkenal dan warnanya sangat beragam. Sebagian trah domba bulu, seperti domba Barbado atau disebut juga domba Perut Hitam Amerika (American Black Belly), bertanduk pada domba jantan. Domba Barbado jantan bertanduk ini sangat gagah penampilannya, sehingga domba ini kadang-kadang digunakan dalam perburuan trofi (trophy hunting). Beberapa trah domba bulu yang terkenal adalah domba Katahdin, Barbado atau American Blackbelly, Barbados Perut Hitam (Barbados Black Belly), Dorper, Painted Desert (domba belang keturunan domba Mouflon), Wiltshire Horn, dan St. Croix.
Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan
Sumber:
http://www.helium.com/items/1376797-what-is-the-advantage-of-hair-sheep-over-wool-sheep
Subscribe to:
Posts (Atom)
Labels
- Agrobisnis Perkebunan (3)
- Agrobisnis Peternakan (2)
- Antivirus (3)
- award (2)
- B.Inggris (2)
- backlink (1)
- berita smk (1)
- Biografi (2)
- Bisnis (8)
- Blogger (29)
- blogging (12)
- browser (2)
- CHEAT (6)
- compression (2)
- Domba (5)
- Domba Bulu (7)
- Domba Perah (1)
- Domba Wol (4)
- download (35)
- Dunia Motor (16)
- emulator (3)
- facebook (5)
- Film (7)
- flashing hp se (8)
- Ford Product (2)
- Freedom (3)
- Fun (76)
- game (6)
- hacking (4)
- HONDA Product (8)
- Ilmu Teknik (13)
- Info (397)
- info otomotif (8)
- instal (2)
- Internet Download Manager (1)
- IPA (4)
- IPS (3)
- jaringan (12)
- Kambing (6)
- Kambing Pedaging (5)
- Kambing Perah (2)
- karate (1)
- kartun (1)
- karya seni (2)
- karya unik (7)
- KAWASAKI (1)
- Kerbau (11)
- Kontak (1)
- LAPAK JUAL/BELI (1)
- makanan (7)
- minuman (2)
- MOBILE HACKING (1)
- motivasi (2)
- Ms Word 2010 (1)
- musik (5)
- optimizer (1)
- os (1)
- other (14)
- PC CHEAT (7)
- PC GAME (26)
- PC HACKING (16)
- Pelajaran (20)
- pengetahuan (6)
- photoshop (5)
- Point Blank (1)
- Programers (3)
- PS2 (2)
- Sains (2)
- Sapi (6)
- sepak bola (2)
- SMK Mojosari (2)
- software (20)
- Susu (4)
- template (1)
- test IQ (4)
- theme google chrome (2)
- Theme Windows 7 (1)
- Tips (54)
- tips dan trik (9)
- Trainer (4)
- trik (10)
- Vespa Product (4)
- video (3)
- Visi dan Misi (1)
- WIFI (2)
- windows (2)
- Yamaha Produk (7)