Monday 14 May 2012

Klasifikasi Domba

Secara umum, domba dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan: domba wol (wool sheep) dan domba bulu (hair sheep). Domba wol adalah domba yang rambutnya berupa wol dan perlu dicukur secara berkala; domba bulu merupakan domba yang rambutnya berupa bulu dan tidak perlu dicukur.

Domba wol terbagi menjadi tiga kategori: domba wol halus, domba wol sedang, dan domba wol kasar. Domba wol halus menghasilkan serat wol yang diameternya sangat kecil, biasanya 20 mikron atau kurang. Wol yang dihasilkan domba ini umumnya dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pakaian. Trah domba wol halus mencapai lebih dari 50 persen populasi domba dunia. Domba wol halus terdapat di seluruh Australia, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Serikat bagian barat. Domba wol halus umumnya merupakan trah domba Merino atau peranakannya.

Domba Rambouillet, yang merupakan trah domba keturunan domba Merino, merupakan trah domba yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat, terutama di kawasan barat, yang merupakan kawasan peternakan domba di Amerika Serikat. Domba wol halus sangat mampu beradaptasi dengan lingkungan gersang dan semi-gersang. Domba ini berumur panjang dan naluri berkelompoknya sangat kuat.

Trah domba pedaging menghasilkan wol sedang, yaitu wol berdiameter 20 hingga 30 mikron. Wol kualitas sedang yang dihasilkan domba jenis ini sering digunakan untuk membuat selimut. Namun demikian, peternak biasanya memelihara domba ini untuk menghasilkan daging. Domba wol sedang berjumlah sekitar 15 persen dari populasi domba dunia. Trah domba wol sedang yang paling terkenal di Amerika Serikat adalah domba Suffolk, domba Dorset, dan domba Hampshire.

Domba wol kasar atau disebut juga domba wol karpet adalah domba yang menghasilkan wol paling kasar dan berkualitas paling rendah, yaitu wol berdiameter di atas 30 mikron. Wol yang dihasilkan domba ini biasanya digunakan untuk pembuatan karpet. Trah domba wol kasar biasanya berambut lapis ganda. Lapisan rambut luar yang panjang dan kasar berfungsi melindungi domba dari cuaca sekitar. Trah domba ini mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem. Trah domba wol kasar yang terdapat di Amerika Serikat adalah domba Islandia, domba Karakul, domba Navajo Churro, dan domba Scottish Blackface. Trah domba khas Indonesia umumnya merupakan trah domba yang termasuk kategori domba wol kasar. Trah domba lokal Indonesia meliputi Domba Ekor Tipis, Domba Ekor Gemuk, dan Domba Garut atau Domba Priangan.

Sebagian trah domba tidak berambut wol dan sebaliknya berambut bulu sebagaimana nenek moyangnya, yaitu domba liar. Sebagian domba bulu memiliki lapisan rambut berupa bulu murni, sedang sebagian trah domba bulu lainnya memiliki lapisan rambut yang merupakan perpaduan rambut bulu dan rambut wol yang luruh secara alami. Trah domba bulu banyak terdapat di Afrika, kawasan Karibia, Amerika Serikat, dan Kanada.

Domba Afrikana, domba Barbado atau disebut juga domba Perut Hitam Amerika (American Blackbelly), domba Persia Kepala Hitam (Blackhead Pesian), domba Somali Brazil (Barzilian Somali), domba Damara, domba Dorper, domba Katahdin, domba Masai, domba Morada Nova, domba Pelibuey, domba Rabo Largo, domba Sahel, domba Santa Ines, domba Somali, domba St. Croix (Virgin Island White, Domba Putih Virgin Island), domba Touabire, domba Uda, Domba Kerdil Afrika Barat (West African Dwarf), dan Domba Tanduk Wiltshire (Wiltshire Horn), termasuk golongan domba bulu (hair sheep).

Populasi domba bulu sekitar 10 persen dari populasi domba dunia dan merupakan trah domba yang populasinya bertambah paling cepat di sektor peternakan domba di Amerika Serikat. Para peternak di Australia, Eropa, dan Inggris juga mulai tertarik memelihara domba bulu.

Penerjemah Inggris-Indonesia

Hipyan Nopri

Sumber:
http://www.sheep101.info/sheeptypes.html

No comments:

Post a Comment