Saturday, 20 March 2010

Gambaran Umum Sapi Simental

Meskipun sebenarnya terdapat beberapa jenis sapi pedaging impor unggul, yang paling dikenal di Indonesia adalah sapi Simental. Popularitas sapi Simental ini mungkin karena para peternak menilai sapi jenis ini paling unggul dalam produksi daging. Kemungkinan lainnya, sapi jenis ini paling banyak didatangkan importir sapi ke Indonesia. Namun demikian, terlepas dari mana di antara kedua sebab ini yang benar, penelitian Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika (ASA, American Simmental Association) membuktikan bahwa sapi Simental memang paling unggul dibandingkan dengan jenis sapi lainnya dalam hal tingkat pertumbuhan, persentase karkas, dan produksi susu. Penelitian ini dilakukan pada sapi Simental galur murni.
Tentu saja, mengingat iklim negara kita yang panas, sapi Simental murni tidak cocok diternakkan di sini. Karena itu, perkawinan silang sapi Simental jantan dengan sapi betina jenis lain yang tahan panas merupakan solusi paling tepat. Di Amerika Serikat telah dihasilkan sapi pedaging unggul tahan panas hasil persilangan sapi Simental jantan dan sapi Brahma betina. Keturunan hasil perkawinan silang kedua jenis sapi ini dinamakan Simbrah, yaitu perpaduan nama Simental dan Brahma.

Sapi Simental berasal dari daerah Dataran Tinggi Bern, Swis, dan sudah dikenal sejak Abad Pertengahan sebagai sapi belang besar. Dari sini, sapi ini menyebar ke Swis barat dan utara.

Sapi Simental, salah satu jenis sapi yang lebih jinak dan mudah dipelihara, terkenal dengan punggungnya yang panjang dan lurus serta punggung dan pinggang yang sangat montok. Sebagai sapi dengan ukuran sedang hingga besar dan tulang-tulang yang kokoh, sapi Simental jantan biasanya berbobot 1100 hingga 1400 kg setelah dewasa dan sapi Simental betina 600 hingga 800 kg. Sapi Simental betina tetap mampu melahirkan sampai umur sepuluh hingga dua belas tahun dan banyak menghasilkan susu. Sapi Simental merupakan sapi belang, kadang-kadang hanya dengan sedikit belang putih. Warnanya bervariasi dari kuning muda hingga coklat kemerahan. Kepalanya biasanya putih di bagian depan mata dan kaki bagian bawah juga umumnya putih. Sapi ini mampu mencapai pertambahan berat badan 1 hingga 1,5 kilogram per hari dan tingkat konversi pakan yang tinggi sehingga menghasilkan karkas sekitar 63%. Sapi jenis ini cocok dikawinsilangkan dengan jenis sapi yang lebih kecil baik untuk meningkatkan produksi daging maupun susu.

Dengan ukuran tubuhnya yang mengesankan, sapi Simental sudah lama tersebar ke seluruh dunia, dan sebagian negara lebih berhasil dibandingkan dengan negara lain dalam pengembangan ternak sapi Simental ini. Sapi jenis ini telah menyebar ke berbagai negara Eropa dan dikenal dengan nama yang berbeda, yang semuanya dikembangkan dengan fokus peternakan yang berbeda. Sapi Pie Rouge di Perancis diternakkan dengan tujuan utama produksi daging; sapi ini besar dan sintal. Sapi Montbeliarde diternakkan untuk melestarikan potensi produksi susu yang tinggi pada sapi Simental. Banyak orang berpendapat sapi ini merupakan jenis sapi produsen susu terbanyak kedua, yang hanya dikalahkan oleh sapi Holstein. Sapi Abondance ukuran tubuhnya lebih kecil; rangka sapi ini lebih kecil dan dibandingkan dengan jenis sapi lain bertulang lebih kecil. Sapi Austro-German Fleckviehs yang terkenal memiliki kemampuan produksi daging lebih besar dan banyak menghasilkan anak. Sapi Simental Swis tetap berangka besar dengan otot yang sangat proporsional. Kawasan pedesaan Italia juga mengembangkan sapi Simmentalnya sendiri, yang dinamakan Peseta Rosa — yang berarti koin berwarna mawar, mungkin karena kemudahan penjualan sapi Simental.

Sapi Simmental sudah lama diternakkan di Amerika Serikat. Sapi ini pertama kali tercatat diternakkan di Illinois pada tahun 1887. Mungkin karena diternakkan pada masa transisi negara ini, peternakan sapi ini kurang berhasil sebelum dilakukan lagi usaha peternakannya pada tahun 1960an. Anak sapi Simental pertama lahir pada tahun 1968 dari perkawinan buatan menggunakan semen impor. Tahun 1974, Federasi Peternak Sapi Simental Dunia dibentuk. Tujuan utamanya adalah mempersatukan para peternak dengan menyediakan pangkalan untuk pertukaran informasi dan hasil penelitian serta meningkatkan pengaruh dan pentingnya sapi jenis ini.

Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika bekerja sama untuk mengembangkan jenis sapi ini di Amerika Serikat. Meskipun beragam latar belakangnya, para anggotanya sama-sama menggunakan pendekatan progresif. PPSSA melaksanakan program inseminasi buatan, program identifikasi sapi betina dan perbandingan sapi dalam kawanan yang sama. Ini merupakan perhimpunan peternak pertama yang mencatat data induk jantan. Data kinerja sapi Simental juga terbukti langsung di ajang pameran.

Walaupun terdapat persamaan yang jelas pada sapi Simental di setiap negara, sapi Simental Amerika dipelihara dengan tujuan utama mengembangkan keunggulan produksi dagingnya. Sapi Simental Amerika merupakan sapi besar dengan tulang besar. Dengan ukuran yang sangat besar, sangat mengejutkan bahwa sapi Simental juga melahirkan banyak anak. Meskipun berat lahirnya rendah, tingkat pertumbuhan sapi ini cepat. Sapi Simental betina merupakan induk betina yang luar biasa dan memperlihatkan siklus produksi yang sangat lama. Sapi Simental betina dan sapi Simental jantan cepat mencapai kedewasaan kelamin, dibandingkan dengan jenis sapi Amerika lainnya yang memerlukan waktu lebih lama untuk perkembangbiakannya. Walaupun kemampuan produksi susunya tidak diseleksi, sapi Simental tetap menjadi sapi penghasil susu di atas rata-rata. Keuntungan ekonominya bagi peternak sapi pedaging hampir tak terkalahkan oleh sapi jenis lain. Sapi ini sangat jinak dan memiliki kemampuan pertambahan berat badan yang luar biasa. Hasil karkasnya sangat baik dengan kualitas daging yang tinggi. Daging sapi Simental empuk dan sangat lezat.

Program perbaikan keturunan (upgrading) di Amerika telah menghasilkan berbagai pola warna pada sapi jenis ini. Pola warna asli sapi Simental adalah merah dan putih atau kuning dan putih. Semua warna dan semua pola warna diterima di kalangan Perhimpunan Peternak Sapi Simental Amerika. Gen untuk karakteristik tak bertanduk juga telah diketahui pada sapi jenis ini, yang besar kemungkinan berasal dari perkawinan silang dengan sapi Angus. Banyak sekali variasi pada sapi jenis ini sehingga para peternak dapat memilih sapi Simental yang paling sesuai dengan lingkungan mereka. Namun demikian, sapi Simental merupakan sapi yang sangat mampu beradaptasi sehingga standar umum sulit ditentukan. Risiko kekurangan plasma nutfah sangat kecil bagi peternak sapi Simental.

Hasil perkawinan silang yang sangat terkenal adalah sapi SimAngus; anak sapi yang dihasilkan menggabungkan karakteristik terbaik jenis sapi Inggris dan Amerika. Tingkat kinerja, tingkat kesuburan, hasil produksi dan kandungan lemak dalam daging (marbling) membuat sapi ini sangat laku dijual. Sapi Simbrah, hasil persilangan antara sapi Simental dan sapi Brahma juga berkembang biak dengan pesat di daerah-daerah yang kekurangan padang rumput. Pengaruh sapi Brahma pada sapi jenis ini membuatnya menjadi sapi yang kuat dan lebih tahan terhadap cuaca dan flora Amerika selatan.

Sapi Simental merupakan salah satu sapi pedaging unggul. Karakteristiknya sangat dapat diturunkan dan data untuk memperkirakan karakteristik anaknya sangat terpercaya. Dagingnya yang secara alami sedikit mengandung lemak, keempukan dagingnya dan hasil produksinya yang tinggi sangat menguntungkan peternak. Ketika semakin banyak usaha untuk mencapai heterosis pada berbagai jenis sapi, sapi Simental mungkin menjadi pilihan pelengkap terbaik. Kejinakan dan variabilitasnya akan membuat sapi Simental tetap menjadi sapi favorit dalam peternakan sapi pedaging.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.simmental.org/index.php?option=com_content&task=view&id=122&Itemid=421
http://www.cattle-today.com/Simmental.php
http://www.cattle.com/articles/title/Simmental+Cattle.aspx

No comments:

Post a Comment