Thursday, 1 April 2010

Spesifikasi Standar Kambing Boer

Perhimpunan Peternak Kambing Boer Amerika (ABGA, American Boer Goat Association) telah menetapkan spesifikasi standar kambing Boer murni. Spesifikasi standar tersebut adalah sebagai berikut:

Kepala

Kepala besar dan kokoh dengan mata coklat dan penampilan yang gagah. Hidung dengan lengkung yang bagus, lubang hidung lebar, dan bentuk mulut yang bagus dengan kedua rahang berhadapan rapi. Rahang atas maupun rahang bawah tidak ada yang menonjol ke depan sejak lahir sampai umur 24 bulan. Setelah umur 24 bulan, tonjolan rahang bawah tidak lebih dari ¼ inci. Rahang atas dan bawah yang saling berhadapan pas lebih bagus. Gigi-gigi tumbuh dengan posisi berurutan dan rapi. Dahi harus menonjol dan membentuk lengkung simetris yang menghubungkan hidung dan tanduk. Kedua tanduk berwarna gelap, bundar, kokoh, panjang sedang, terletak tidak begitu berjauhan dan melengkung bertahap ke belakang sebelum membelok simetris keluar. Kedua telinga terjuntai lemas ke bawah dengan panjang sedang.
Penyimpangan: Dahi cembung, tanduk lurus, rahang terlalu runcing, rahang atas atau rahang bawah terlalu menonjol ke depan.
Diskualifikasi: Mata biru, telinga berlipat memanjang, telinga pendek, rahang atas menonjol ke depan atau rahang bawah menonjol ke depan lebih dari ¼ inci.

Leher dan Badan Bagian Depan
Panjang leher sedang dan sebanding dengan panjang badan. Badan bagian depan padat, berotot, dan ruas kaki depan terhubung dengan baik dan berpadu mulus dengan badan. Dada lebar. Bahu padat berisi, sangat serasi dengan bagian badan lainnya serta berpadu mulus dan terhubung dengan gumba. Gumba lebar, bundar dan tidak tajam. Kedua kaki depan kokoh, kedudukan pas dan sebanding dengan kedalaman badan. Sendi pasterna kokoh dan kuku berbentuk normal dan segelap mungkin.
Penyimpangan: Leher terlalu pendek atau terlalu kecil; bahu terlalu goyah dan terdapat cacat atau kelainan struktural pada kaki depan, otot, tulang, sendi, atau kuku yang meliputi tapi tidak terbatas pada lutut goyah, kaki bengkok, kuku bengkok ke luar atau ke dalam, kuku renggang, lutut kaku, kaki cekung, pasterna lurus atau lemah.

Badan
Badan padat berisi: panjang, dalam dan lebar. Rusuk memgembang. Pinggang berotot, lebar dan panjang. Garis punggung relatif lurus dan kokoh dan bahu bundar dengan otot padat berisi dari bahu sampai pinggul.
Penyimpangan: Badan cekung atau punggung melengkung; dada terlalu sempit atau dangkal atau rata; bahu lemah; punggung dan pinggang kurang berotot, lingkar dada pendek.

Badan Bagian Belakang
Punggung belakang lebar, panjang dan bulat. Pinggul dan paha berotot dan bulat. Pangkal ekor berada di tengah dan lurus. Bagian ekor lainnya melengkung ke atas atau ke samping. Kaki kokoh dan membentuk poros lurus dari pinggul (tulang duduk) melalui sendi kaki belakang, sendi kuku, dan pasterna. Kuku berbentuk normal dan segelap mungkin.
Penyimpangan: Pasterna lemah, pasterna lurus, punggung bagian belakang terlalu pipih, sendi kaki belakang terlalu bengkok, sendi kaki kedua kaki belakang terlalu berjauhan, sendi kaki belakang terlalu lurus.
Diskualifikasi: Ekor miring

Kulit dan Bulu

Kulit longgar dan lentur. Kelopak mata dan bagian lainnya yang tidak berbulu berpigmen. Bagian tak berbulu di bawah ekor minimal 75% berpigmen: berpigmen 100% lebih disukai. Bulu pendek mengkilap sangat disukai. Sedikit bulu halus dapat diterima selama musim dingin, terutama di daerah berhawa dingin.
Penyimpangan: Bulu terlalu panjang atau terlalu kasar.
Diskualifikasi: Pigmentasi kulit tidak memadai.

Organ Reproduksi Kambing Boer Betina
Kambing Boer betina memiliki ambing berbentuk normal yang menempel sempurna dengan jumlah puting fungsional masing-masing tidak lebih dari dua di kiri dan di kanan. Puting bercabang berupa dua puting dan lubang terpisah di mana minimal 50% dari badan puting terpisah masih dapat ditolerir tapi puting tak bercabang lebih disukai. Yang paling penting adalah ambing terletak sedemikian rupa sehingga anak kambing dapat menyusu tanpa bantuan. Kambing betina yang telah melahirkan atau yang sedang bunting harus sudah melahirkan atau bunting pada umur 24 bulan.
Penyimpangan: Ketidaknormalan atau kelainan ambing dan puting mencakup tapi tidak terbatas pada puting terlalu besar atau bulat dan ambing menggantung.
Diskualifikasi: Puting berdempet, puting bengkok atau kambing betina belum pernah melahirkan atau memperlihatkan tanda-tanda kebuntingan pada umur 24 bulan.

Organ Reproduksi Kambing Boer Jantan
Kambing Boer jantan memiliki dua testis besar berbentuk normal, fungsional, dan berukuran sama pada satu skrotum dengan belahan tidak lebih dari 2 inci pada ujung skrotum.
Diskualifikasi: Testis tunggal. Testis terlalu kecil. Testis tidak normal atau sakit; belahan skrotum terlalu panjang.

Kolorasi atau Pola Warna
Kambing Boer umumnya berbulu putih pada badan dan berbulu merah pada bagian kepala. Namun demikian, tidak ada kolorasi atau pola warna bulu yang lebih disukai.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.abga.org/page.php?pageid=8

No comments:

Post a Comment