Friday, 4 February 2011

Domba Argali, Domba Liar Terbesar di Dunia

Domba Argali merupakan salah satu spesies domba liar yang ada di dunia. Argali adalah nama dalam bahasa Mongolia untuk jenis domba ini. Nama latin domba Argali adalah Ovis Ammon. Ovis adalah bahasa Latin yang berarti domba, sedangkan Ammon adalah salah satu dewa bangsa Mesir kuno, yang biasanya digambarkan sebagai sosok manusia berkepala domba jantan. Domba Argali banyak ditemukan di kawasan pegunungan Asia Tengah dengan ketinggian 2.500 sampai 5.500 meter di atas permukaan laut yang mencakup daerah pegunungan Himalaya, pegunungan Altay, wilayah Kazakhtan, Kirgistan, Tajikistan, Rusia, Tibet, dan Mongolia. Domba Argali ini biasanya hidup di kawasan padang rumput berbukit-bukit dekat daerah pegunungan.

Dibandingkan dengan spesies domba liar lainnya maupun domba ternak, domba Argali merupakan trah domba terbesar di dunia. Panjang badan domba Argali jantan berkisar 120 sampai 200 cm. Tinggi bahunya mencapai 90 hingga 120 cm pada domba Argali jantan. Bobot hidup domba Argali jantan berkisar dari 65 hingga 180 kg. Dengan karakteristik fisik seperti ini, jelas domba Argali lebih besar daripada domba ternak terbesar di dunia, yaitu domba Lincoln.

Pola warna atau kolorasi umum domba Argali bervariasi, mulai dari kuning muda sampai kelabu-coklat tua, dengan bulu putih di sana-sini pada domba Argali yang sudah tua. Bagian bawah badan domba Argali berwarna keputihan, dan dipisahkan dari warna badan utama oleh garis berwarna gelap di sepanjang kedua sisi badannya. Wajah domba Argali terlihat lebih kecil. Selain itu, domba Argali jantan memiliki lingkar leher berwarna keputihan, yang meliputi hampir seluruh permukaan leher, dan jambul punggung, yang keduanya terlihat lebih jelas pada musim dingin. Domba Argali memiliki bagian pantat berwarna keputihan, meskipun terdapat banyak variasi antar subspesies dalam luas dan batas bagian berwarna keputihan pada pantat ini. Domba Argali dewasa memiliki sepasang tanduk sangat besar berpilin, yang bisa mencapai panjang 190 cm. Domba Argali betina juga bertanduk meskipun tanduknya jauh lebih kecil dan panjangnya jarang lebih dari 30 cm.

Masa kebuntingan domba Argali betina berlangsung selama 150 hingga 160 hari atau sekitar lima bulan. Satu kelahiran dihasilkan 1 atau 2 ekor anak. Anak domba Argali ini akan menyusu pada induknya selama 4 bulan.

Domba Argali betina mencapai usia dewasa kelamin setelah berumur 2 tahun, sedangkan domba Argali jantan baru mencapai usia dewasa kelamin setelah berumur 5 tahun. Domba Argali hidup sampai usia 10 hingga 13 tahun.

Kalau akan segera melahirkan, domba Argali betina memisahkan diri dari kelompoknya dan mencari tempat yang sulit dijangkau untuk melahirkan anaknya. Induk domba Argali dan anak domba yang baru dilahirkannya akan tetap memisahkan diri dari kelompoknya selama beberapa hari, dan selama beberapa hari tersebut anak domba Argali berbaring tak bergerak sementara induknya pergi sejenak mencari makan.

Menurut data yang ada, kepadatan populasi domba Argali berkisar dari 1,0 hingga 1,2 domba per kilometer persegi. Migrasi musiman terjadi pada sebagian populasi domba Argali (terutama domba Argali jantan), meskinpun ada kecenderungan domba Argali umumnya tinggal di daerah pegunungan yang lebih tinggi pada musim panas. Dengan kaki yang relatif panjang, domba Argali mampu berlari dengan cepat dan melarikan diri dari predator atau hewan pemangsanya, meskipun mereka sering harus lari ke lereng-lereng pegunungan yang curam. Domba Argali akan mengeluarkan suara tanda bahaya atau suara dengus tanda peringatan akan datangnya bahaya dengan menghembuskan udara melalui lubang hidungnya kalau ada ancaman hewan pemangsa. Saat berkelahi, domba Argali jantan mengangkat badannya dan berdiri dengan kedua kaki belakang, lalu memiringkan badannya ke depan dan berlari cepat ke arah lawannya dan membenturkan kedua tanduknya.

Domba Argali biasa hidup berkelompok menurut keluarganya dan kelompok domba Argali jantan terpisah dengan kelompok domba Argali betina, kecuali pada musim kawin, di mana setiap kelompok terdiri dari 2 hingga lebih 100 ekor domba Argali.

Makanan utama domba Argali berupa rumput-rumputan dan daun-daunan. Predator atau pemangsa utama domba Argali adalah serigala dan macan tutul salju.

Menurut IUCN (Serikat Konservasi Alam Internasional), domba Argali masuk kategori hewan yang rawan punah atau dua kategori di bawah kategori punah di alam liar. Sepasang tanduk domba Argali jantan terlihat sangat gagah dan indah sehingga domba Argali jantan bernilai sangat tinggi bagi para pemburu. Perburuan domba Argali berperan mengurangi populasi domba liar ini. Namun demikian, ancaman yang lebih serius adalah hilangnya habitat domba Argali akibat peragutan berlebihan (overgrazing) oleh domba ternak.

Saat ini diperkirakan terdapat 20.000 domba Argali yang hidup di Mongolia. Pada musim panas, domba Argali hidup di kawasan pegunungan Altai dengan ketinggian rata-rata 3.500 m dan pada ketinggian 1.100 m di kawasan stepa dan dekat gurun Gobi dan turun ke daerah yang lebih rendah pada musim dingin.

Domba Argali hidup di daerah yang dekat dengan sumber air, rawa asin dan padang rumput dan jarang bergerak jauh dari daerah seperti ini. Musim kawin dimulai dari bulan Oktober sampai November, dan domba Argali betina biasanya melahirkan seekor anak dan jarang melahirkan anak kembar pada bulan April sampai Mei.

Sumber air dan padang rumput domba Argali biasanya merupakan tempat yang sama dengan domba ternak. Di Mongolia terdapat 2 sub-spesies domba Argali: domba Argali Altai dan domba Argali Gobi. Domba Argali Altai sedikit lebih besar daripada domba Argali Gobi dalam ukuran badan dan tanduknya.

Sebagaimana trah domba liar lainnya, domba Argali termasuk klasifikasi domba bulu (hair sheep). Keunggulan nyata domba bulu ini adalah mereka tidak memerlukan pencukuran sebagaimana yang harus rutin dilakukan pada domba wol.

Dengan demikian, peternakan domba jenis ini lebih efisien daripada peternakan domba wol. Para peternak luar negeri pun belakangan ini semakin banyak yang mengalihkan perhatian dari domba wol ke domba bulu.

Mudah-mudahan, tulisan sederhana ini mampu menimbulkan minat para peternak yang memiliki kemampuan finansial memadai ataupun para pemilik modal Indonesia untuk mendatangkan domba unggul ini ke Indonesia.

Dengan didatangkannya domba unggul ini dari luar negeri ke Indonesia, usaha agrobisnis peternakan Indonesia, terutama peternakan domba, akan semakin berkembang dan koleksi jenis domba yang diternakkan jadi semakin beragam.

Karena di luar negeri pun masih sangat langka peternak yang mengembang-biakkan domba Argali, dan di Indonesia domba jenis ini belum ada yang mengembang-biakkannya, nilai jual domba terbesar di dunia ini tentu relatif tinggi. Nilai jual yang tinggi ini jelas menguntungkan bagi peternak yang mengembang-biakkannya.

Sebagai informasi, harga jual domba Argali jantan di Rusia adalah US$7.000. Dengan nilai tukar saat ini, harga ini setara dengan sekitar Rp63 juta. Harga yang sangat fantastis untuk seekor domba!

Selain itu, domba unggul ini juga bisa dikawin-silangkan dengan domba lokal untuk menghasilkan domba jenis baru dengan kualitas yang lebih baik dan pasti harganya lebih tinggi.

Peternak yang mengembang-biakkan domba unggul ini dapat membidik tiga segmen pasar sekaligus: pertama, penjualan domba Argali galur murni kepada para peternak yang ingin ikut mengembang-biakkan domba Argali galur murni. Kedua, penjualan peranakan domba Argali hasil perkawinan silang domba Argali jantan dengan domba lokal betina kepada para peternak yang tidak mampu membeli domba Argali galur murni. Ketiga, penjualan peranakan domba Argali ke pasar daging dalam negeri maupun luar negeri.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.unesco.org/bpi/photo_gallery/mab_2009/argali_sheep.jpg
http://www.argalipark.com/mongolia_argali.html#

No comments:

Post a Comment