Sunday, 11 March 2012

Trah Kambing Pedaging di Amerika Serikat

Produksi daging kambing (chevon) merupakan bidang usaha pertanian yang terus tumbuh di Amerika Serikat dan Alabama. Jumlah kambing pedaging dan peternakan kambing pedaging di Alabama dan seluruh Amerika Serikat selama sepuluh tahun terakhir terus meningkat (Sensus USDA, 2002). Impor dari Australia dan Selandia Baru memenuhi sebagian besar permintaan daging kambing (chevon) konsumen dalam negeri, sehingga menciptakan peluang pemasaran bagi para peternak Amerika.

Karena karakteristiknya yang sangat adaptif dan kandungan gizi dagingnya, kambing pedaging bisa menjadi alternatif ekonomis bagi para peternak bermodal terbatas, yang memungkinkan mereka meningkatkan penghasilan tahunan mereka. Kambing pedaging dapat diselaraskan dengan usaha pertanian yang sudah ada, sehingga memungkinkan penganekaragaman usaha pertanian dan sumber penghasilan.

Manajemen genetik merupakan unsur penting usaha peternakan kambing pedaging yang efisien. Hal ini dimulai dengan pemahaman mengenai beragam sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan tujuan peternakannya, peternak dapat memilih berbagai trah dan perpaduan trah kambing yang tersedia.

Berikut ini trah kambing yang banyak diternakkan di Amerika Serikat.

1. Kambing Boer
Trah kambing Boer pertama kali dikembang-biakkan di Afrika Selatan. Kambing Boer unggul yang dihasilkan merupakan hasil seleksi dari populasi kambing Afrika Selatan biasa untuk memperoleh karakteristik pertumbuhan dan karkas yang diinginkan.

Kambing Boer pertama kali diimpor ke Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990an dan sekarang menjadi kambing pedaging terkenal di Amerika Serikat. Trah kambing Boer berhidung Romawi yang khas dan biasanya berwarna putih dengan leher dan kepala berwarna merah. Beberapa variasi warna kambing Boer meliputi badan berwarna putih dengan kepala hitam, merah atau hitam polos, dan bercak merah atau hitam.

Kambing Boer sangat terkenal sebagai kambing kontes dan sangat berperan dalam pertumbuhan pesat peternakan kambing pedaging di Amerika Serikat. Pengaruh kambing Boer tersebar di seluruh Amerika Serikat dan terlihat pada sebagian besar trah kambing pedaging komersial saat ini. Kambing Boer jantan dewasa biasanya berbobot 113 hingga 136 kg, dan kambing Boer betina dewasa berbobot rata-rata 91 hingga 109 kg.

2. Kambing Kiko
Kambing Kiko merupakan trah kambing komposit yang dikembang-biakkan di Selandia Baru. Trah kambing Kiko dikembang-biakkan pada pertengahan tahun 1980an dengan mengawin-silangkan kambing feral betina pilihan di Selandia Baru dengan kambing jantan dari berbagai trah kambing perah, seperti kambing Nubia, kambing Saanen, atau kambing Toggenburg. Kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan sifat keindukan diutamakan selama proses pembentukan trah kambing Kiko.

Kambing Kiko pertama kali diimpor ke Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990an. Kambing Kiko umumnya berwarna putih atau krem. Namun demikian, warna lainnya seperti coklat, merah, dan hitam bisa juga ditemukan di antara kawanan kambing Kiko. Meskipun kedua trah kambing ini tiba di Amerika Serikat pada waktu yang relatif bersamaan, kambing Kiko tidak begitu terkenal dibandingkan dengan kambing Boer.

Namun demikian, peningkatan minat memelihara kambing Kiko mulai terjadi beberapa tahun terakhir karena kemampuan kambing Kiko meningkatkan ketahanannya di antara kawanan kambing pedaging komersial. Minat baru terhadap kambing Kiko terlihat jelas di kawasan tenggara Amerika Serikat, termasuk Alabama.

Dengan pemeliharaan yang telaten, kambing Kiko jantan dapat mencapai bobot 113 hingga 136 kg, dan kambing Kiko betina dapat mencapai bobot 45 hingga 68 kg.

3. Kambing Myotonik
Biasa dinamakan kambing pingsan Tennessee, kambing kaki kayu, atau kambing kaki kaku, trah kambing Myotonik dianggap sebagai trah kambing asli Amerika Serikat. Trah kambing Myotonik berasal dari Tennessee keturunan empat kambing yang diimpor dari Kanada. Berbagai nama yang diberikan untuk trah kambing ini berasal dari kondisi turunan myotonia, yang membuat kambing ini mengalami kelumpuhan otot sementara ketika terkejut atau takut.

Selama berlangsungnya kelumpuhan ini, kaki kambing Myotonik menjadi kaku, sehingga kambing ini tidak bisa berjalan. Ada juga kambing Myotonik yang terjatuh dan terbaring kaku di tanah. Masa kelumpuhan ini biasanya berlangsung beberapa detik saja.

Kambing Myotonik berukuran sedang dan berotot padat, dengan pantat montok dan dada dalam. Kambing Myotonik dapat dijumpai dengan warna beragam, tapi warna hitam dan bercak putih adalah warna yang paling lazim. Kambing Myotonik telah mendapat perhatian nasional dan internasional karena karakteristik ototnya yang khas.

Dengan pemeliharaan yang telaten, kambing Myotonik jantan dewasa dapat mencapai bobot 91 kg, sedangkan kambing Myotonik betina dewasa berkisar 59 hingga 68 kg.

4. Kambing Spanyol
Pada tahun 1500an, pemukim Spanyol membawa kambing ke kawasan Dunia Baru yang sekarang dinamakan Texas dan Oklahoma. Kambing ini berevolusi melalui seleksi alam selama empat ratus tahun di kawasan Baratdaya Amerika. Kambing Spanyol biasanya digunakan untuk membersihkan semak dan mengendalikan tumbuhan yang tidak diinginkan dari padang penggembalaan dan padang rumput.

Dengan meningkatnya minat memelihara kambing pedaging komersial sejak pertengahan tahun 1990an, semakin banyak peternak yang berminat memelihara kambing Spanyol. Beberapa peternak juga sudah melakukan program seleksi untuk meningkatkan produksi daging kambing Spanyol. Kambing Spanyol terkenal dengan ketahanannya di lingkungan yang gersang, mungkin berkat kemampuan mereka bertahan hidup di lingkungan gersang selama ratusan tahun.

Kambing Spanyol umumnya berukuran kecil hingga sedang dan warnanya beragam, meskipun kambing Spanyol biasanya berwarna coklat tua atau hitam. Tidak ada perhimpunan peternak dalam negeri yang menyimpan sejarah atau mempromosikan karakteristik trah kambing Spanyol ini. Karena banyak yang dikawin-silangkan dengan kambing Boer, sedikit sekali kawanan kambing Spanyol murni yang tersisa. Namun demikian, belakangan ini mulai muncul para peternak yang melestarikan karakteristik kambing Spanyol murni.

Bobot kambing Spanyol jantan dewasa berbeda-beda sesuai dengan cara pemeliharaannya. Kambing Spanyol jantan dewasa bisa mencapai bobot 113 kg, dan kambing Spanyol betina dewasa bisa mencapai bobot 68 kg.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan

Sumber:
http://www.aces.edu/pubs/docs/U/UNP-0084/

No comments:

Post a Comment