Tuesday 22 January 2013

Sejarah Kopi: Penyebaran dari Dunia Arab ke Eropa

Pada mulanya, kopi banyak diminum di dunia Islam. Nenek moyang suku Oromo di Ethiopia adalah orang pertama yang mengetahui efek menimbulkan kebugaran dari buah kopi asli. Namun demikian, penelitian yang telah dilakukan terhadap kopi Arabika tidak menemukan bukti langsung mengenai tempat pertama tumbuhnya kopi di Afrika atau siapa penduduk asli yang pernah menggunakan kopi sebagai stimulan atau telah mengenal kopi sebelum abad ke-17.

Bukti terpercaya pertama mengenai minum kopi atau pengetahuan mengenai pohon kopi diketahui pada pertengahan abad kelima belas di kalangan kaum sufi Yaman di Arabia selatan. Dari Mukha, Yaman, kopi menyebar ke Mesir dan Afrika Utara, dan pada abad ke-16, kopi sudah tersebar ke daerah Timur Tengah lainnya, Persia dan Turki. Dari Timur Tengah, kebiasaan minum kopi menyebar ke Italia, kemudian ke negara-negara Eropa lainnya, dan pohon kopi dibawa oleh orang Belanda ke India Timur serta Amerika.

Penyebutan pertama kopi yang dicatat oleh pedagang kopi Philippe Sylvester Dufour adalah penyebutan bunchum dalam karya-karya dokter Persia abad ke-10 M Muhammad ibn Zakariya al-Razi, yang dikenal sebagai Rhazes di dunia Barat, tapi informasi yang lebih jelas mengenai cara membuat minuman dari biji kopi panggang baru diketahui beberapa abad kemudian. Yang paling terkenal dari para penulis pertama mengenai kopi adalah Abd al-Qadir al-Jaziri, yang pada tahun 1587 menyusun tulisan yang melacak sejarah dan kontroversi hukum mengenai kopi yang berjudul Umdat al safwa fi hill al-qahwa. Dia melaporkan bahwa salah seorang Sheikh, Jamal-al-Din al-Dhabhani (d. 1470), mufti Aden, adalah yang pertama menggunakan kopi (sekitar tahun 1454).

Kaum sufi minum kopi agar tetap terjaga selama ibadah malam mereka. Sebuah terjemahan melacak penyebaran kopi dari Yaman ke utara, yaitu Mekkah dan Madina, dan kemudian ke kota-kota besar seperti Kairo, Damaskus, Baghdad, dan Konstantinopel. Biji kopi pertama kali diekspor dari Ethiopia ke Yaman. Para pedagang Yaman membawa pulang kopi ke tanah air mereka dan mulai menanam biji kopi tersebut. Kedai kopi pertama dibuka di Konstantinopel pada tahun 1554.

Pada tahun 1511, karena efek perangsangnya, kopi diharamkan oleh para imam konservatif dan ortodoks di mahkamah syariah di Mekkah. Namun demikian, fatwa haram ini dibatalkan pada tahun 1524 atas perintah Sultan Turki Ustmani Salim I, di mana Mufti Agung Mehmet Ebussuud el-İmadi mengeluarkan fatwa yang menghalalkan minum kopi. Di Kairo, Mesir, larangan serupa diterapkan pada tahun 1532, dan kedai kopi serta gudang kopi yang menyimpan biji kopi ditutup.

Begitu pula, kopi pernah dilarang oleh Gereja Ortodoks Ethiopia sebelum abad ke-18. Namun demikian, pada paruh kedua abad ke-19, sikap gereja Ethiopia melunak terhadap praktik minum kopi, dan kebiasaan minum kopi menyebar dengan cepat antara tahun 1880 sampai 1886. Menurut Richard Pankhurst, "ini terutama berkat Kaisar Menilek, yang dia sendiri minum kopi, dan Abuna Matewos, yang berusaha keras menghapuskan keyakinan gereja bahwa kopi itu minuman umat Islam."

Menurut catatan dokter dan ahli tumbuhan Jerman Leonhard Rauwolf, kopi terdapat di Aleppo, yang termasuk dalam wilayah kekuasaan khilafah Turki Utsmani. Dia adalah orang Eropa pertama yang mencatat keberadaan kopi sebagai chaube pada tahun 1573. Tulisan Rauwolf kemudian diikuti oleh tulisan-tulisan mengenai kopi yang dibuat para penjelajah Eropa lainnya.

Perdagangan yang ramai antara orang Venesia dan para pedagang Muslim di Afrika Utara, Mesir, dan kawasan Timur mendatangkan berbagai macam barang dagangan, termasuk kopi, ke pelabuhan ternama di Eropa ini. Para pedagang Venesia memperkenalkan kebiasaan minum kopi kepada orang-orang kaya di Venesia, dan menetapkan harga yang sangat mahal untuk minuman kopi. Dengan demikian, kopi diperkenalkan ke Eropa. Kopi menjadi semakin diterima secara luas setelah kontroversi mengenai apakah orang Katholik boleh minum kopi diselesaikan oleh Paus Clement VIII dengan menyatakan bahwa kopi boleh diminum umat Katholik pada tahun 1600 meskipun ada usaha sebagian pendeta untuk melarang minuman ini. Kedai kopi pertama di Eropa (selain dari kedai kopi di daerah kekuasaan Turki Utsmani) dibuka di Venesia pada tahun 1645. Sejak saat itu, kopi semakin dikenal dan diterima secara luas di negara-negara Eropa.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_coffee

No comments:

Post a Comment