Dalam aplikasi kendaraan bermotor, sistem pendinginan (cooling system) menjadi salah satu bagian yang harus ada dan berperan penting. Data menunjukkan bahwa kurang lebih 40% kerusakan yang terjadi pada engine adalah akibat sistem pendinginan yang tidak baik, karena bagian ini berhubungan langsung dengan engine performance. Dengan bantuan sistem pendingin ini maka engine bisa menurunkan panas yang timbul akibat pembakaran yang terjadi pada ruang bakar sehingga menurunkan resiko kerusakan yang lebih besar.
Untuk mempercepat prosesnya, pendinginan engine di daerah tropis pada umumnya menggunakan air yang dilewatkan pada radiator. Dengan bantuan pompa, air yang ada dalam sistem pendingin bersirkulasi di dalam ruang engine untuk kembali didinginkan di dalam radiator.
Untuk mempercepat prosesnya, pendinginan engine di daerah tropis pada umumnya menggunakan air yang dilewatkan pada radiator. Dengan bantuan pompa, air yang ada dalam sistem pendingin bersirkulasi di dalam ruang engine untuk kembali didinginkan di dalam radiator.
Guna menurunkan panas sangat tinggi yang ditimbulkan oleh aktivitas pembakaran sekaligus juga berfungsi pula sebagai pendingin oli, maka pada sistem pendinginan alat berat perlu dilakukan pendinginan yang berganda. Pendinginan tersebut ada yang menggunakan aftercooler dari udara ke udara (air to air).
Air yang berada dalam sistem pendingin ini digerakkan oleh water pump melewati cylinder block, cylinder liner yang bersinggungan langsung dengan ruang bakar serta cylinder head yang meliputi water jacket dan permukaan cylinder head yang berfungsi mendinginkan injector dan intake valve serta exhaust valve.
Pendinginan pada alat berat saat ini menggunakan 2 alat bantu yaitu :
1. Corrosion resistor
2. Water Coolant
Corrosion_Resistor
Fungsi corrosion resistor adalah untuk mencegah terjadinya endapan dan karat yang dapat menyebabkan saluran pada sistem pendingin tersumbat. Mekanisme kerja corrosion resistor adalah adanya isi suatu bahan kimia padat yang dapat larut dalam air.
Bahan kimia tersebut akan larut setelah corrosion resistor dipasang pada sistem pendingin yang ada di alat berat seperti pada gambar 4 di atas, kemudian bahan kimia tersebut akan terbawa oleh air melewati komponen engine block.
Corrotion resistor ini juga berfungsi sebagai penyaring kotoran, karena terdapat kertas yang fungsinya untuk menangkap kotoran secara mekanis.
Supplement_Coolant_Additive_(SCA)
Bahan kimia supplement atau tambahan yang berupa cairan untuk ditambahkan langsung ke dalam air radiator. Fungsinya serupa dengan corrosion resistor, sehingga air yang ada di dalam sistem menjadi mampu mengurangi kemungkinan terjadinya masalah yang ada di dalam sistem pendinginan ini.
Sebelum ditambahkan SCA, ada tambahan lain yang berfungsi untuk menurunkan titik didih, ini dikenal dengan nama glycol. Glycol dicampurkan dengan air dan SCA yang sesuai dengan jumlah yang ditentukan akan menjadi larutan pendingin yang baik untuk alat berat.
Fully_Formulated_Coolant
Pada perkembangannya penambahan SCA dan Glycol secara manual akan menimbulkan banyak masalah. Kelebihan air akan berakibat pada banyaknya pengendapan, sementara kekurangan air akan berakibat berkurangnya perlindungan pada bagian yang dilewati pendingin tersebut. Akibat itu semua, munculah cara yang lebih praktis menggunakan cairan pendingin. Komposisi Glycol, SCA dan air yang sudah seimbang disatukan melalui proses di dalam pabrik, sehingga cairan coolant ini sangat baik dalam penggunaannya .
Cara penggunaannya adalah dengan menuangkan langsung ke dalam radiator sampai semua sistem terisi cairan ini. Penggunaan air hanya diperbolehkan hingga 30% dari total kapasitas cairan yang ada dalam sistem.
Permasalahan yang timbul jika tidak menggunakan coolant addictive dalam sistem pendingin adalah :
1. Pengendapan Kotoran
Pengendapan kotoron yang terjadi pada saluran pendingin akan mengakibatkan tersumbatnya bagian-bagian yang kecil seperti radiator. Kotoran ini biasa dibawa oleh mineral yang terkandung dalam air yang dimasukkan dalam sistem pendingin. Jika pengendapan ini terjadi di sisi liner engine, maka akan terjadi pemanasan yang lebih pada bagian tersebut yang mengakibatkan liner akan rusak lebih cepat.
3. Korosi (karat)
Karat akan terjadi akibat dari air yang dimasukkan dalam sistem pendingin. Jika besi yang dilewati bertemu dengan air yang mengandung oksigen, maka akan berpotensi timbulnya karat.
Sangat disarankan untuk menggunakan fully formulated coolant, karena selain praktis, juga tidak perlu khawatir akan kekurangan atau kelebihan addictive coolant. Dan perlu juga diingatkan bahwa dalam sistem pendingin masih terdapat kotoran yang bersifat mekanis, sehingga perlu ada penyaringan menggunakan kertas.
No comments:
Post a Comment