Sunday, 5 May 2013

High Presssure Injection


DIGUNAKAN PADA ENGINE SAA6D170E-3


 
Secara garis besar  HPI system terdiri dari Injector (5), Control  Valve  Assembly (4), Pompa Assembly ( 3 )

Injector Assembly ( 5 ) berfungsi untuk mengontrol jumlah fuel yang diinjeksikan dan mengontrol waktu injeksi.  Pengontrollan  dilakukan  oleh  jumlah  fuel  yang melewati orifice (5B), pelaksanaan pengontrolan aliran bahan bakar  memerlukan tekanan dari fuel rail  dan  tekanan  timing  rail,  untuk  mengontrol  pressure  ini dilakukan oleh control valve  assembly  (4)  yang  mempunyai  2 pressure  sensor dan 2 actuator yang terpasang pada valve assembly. Pengontrolan fuel rail  pressure  dan  timing  rail  pressure  merupakan  sejumlah target yang ditentukan. Shut Off valve (4D)  digunakan untuk  mematikan  engine , dan  terpasang  pada saluran Fuel Rail. Fuel Pump  digunakan  sebagai  dasar  pengontrolan  bahan  bakar, bahan  bakar disupply dari tangki (1) melewati filter bahan bakar (2)  kemudian  dihisap  oleh gear pump (3A)  dan supplynya dikontrol oleh Valve Assembly (4). Tekanan yang dikeluarkan oleh fuel pump  terkontrol sangat  baik dengan  bukaan sudut Actuator pump (3D).


Fuel Pump terdiri dari Housing Pump (8) Gear Outer  (4)  Gear  Inner  ( 5)  Check valve (6)Drive shaft (7) dan regulator housing .
Fuel pump berfungsi untuk mensupply  fuel melalui regulator  housing  ke control valve assy yang akan diteruskan ke injector.

INJECTOR


HPI  Fuel System Injector  mempunyai tiga buah plunger  yang  bergerak  secara individu terdiri dari Lower  Plunger ,Timing Plunger dan Upper Plunger.

Semua plunger  dilapisi dengan Titanium  Nitride  untuk  menahan  keausan  dan  menjamin pemakaian yang lama.

 
FUEL INJECTION STROKE.

1.Start Of Metering

Ketika Upper Plunger  mulai  bergerak  keatas     
diikuti  timing  plunger  dan  lower plunger se-       
hingga  mulai  membuka  timing port  dan me
tering   port.  Kemudian  fuel  mengisi  timing
chamber (A) dan metering chamber (B) melalui
orifice,flow  dan  tekanan  diatur  oleh   timing
dan rail actuator.



2. Completion of timing chamber metering

Kondisi upper plunger masih bergerak  keatas         
sampai maximum, pengisian  masih   berlang
sung pada timing dan metering chamber (B) .


3. Completion of Injection matering

Kondisi dimana upper plunger sudah mulai ber   
gerak   turun, dan  menutup    saluran  timing         
chamber dan meteering chamber.


4. Start of Injection

Kondisi dimana plunger mulai menginjeksikan  
fuel , sedang  metering  orifice  berhubungan     
dengan saluran return (C).



5. Completion of Injection

Kondisi dimana lower plunger sudah  maximal
Bergerak   kebawah    sampai   lower   plunger   
contact dengan nozzle seat, dan penyemprotan
bahan bakar berakhir. Saluran metering orifice
berhubungan dengan return (C).


6. Completion  of timing chamber spill

Kondisi dimana upper plunger  bergerak  ke-
bawah  sampai  saluran  timing chamber ber       
hubungan  dengan  spill  chamber.   Sedang
metering    chamber   masih    berhubungan
dengan return.

No comments:

Post a Comment