Adapun alat-alat pengujian prestasi dalam praktikum motor bakar adalah sebagai berikut :
Keterangan Gambar :
1. Motor Diesel
2. Instrumentation
3. Tachometer
4. Beban
5. Pengukur Temperatur
Keterangan Gambar :
1. Motor Diesel
2. Instrumentation
3. Tachometer
4. Beban
5. Pengukur Temperatur
Prosedur Pengujian
Beberapa prosedur pengujian motor diesel 4-langkah adalah sebagai berikut :
1. Catat temperature ruangan Laboratorium.
2. Pastikan bahan bakar selalu ada dalam pipette glass.
3. Putar katup KBM pada posisi maksimum ( posisi horizontal ).
4. Gantungkan beban pada Dinamometer sebesar 0,5 kg atau 1,5 kg ( dalam pengujian ini menggunakan 2 variasi beban yaitu beban ringan dan berat ).
5. Geser perlahan-lahan tungkai gas hingga putaran mesin terbaca pada tachometer ± 3500 rpm.Tunggu hingga bacaan torsi dan putaran mesin terlihat stabil.
6. Setelah bacaan torsi stabil, isikan bahan bakar melewati batas NOL pada pipette glass dengan membuka katup KBT, kemudian tutup kembali katup KBT tersebut.
7. Hitung dan catat pemakaian untuk 8 ml bahan bakar. Pada waktu yang bersamaan, catat juga putaran mesin, torsi, temperature gas buang, dan pemakaian udara pada manometer mmH2O.
8. Kemudian lanjutkan untuk varuasi putaran selanjutnya. Selesaikanlah pengujian untuk beban ringan.
9. Selanjutnya lakukan pengujian dengan menggunakan beban yang lebih berat seperti langkah 1s/d 7, setelah selesai ulangi pengujian dengan member perlakuan terhadap udara masuk, yaitu dengan memasang zeolit pada saluran masuk sebesar 50, 100 atau 200 gram.Kemudian lakukan seperti langkah (6) dan (7).
10. Pastikan air umpan Dinamometer selalu mengalir, yaitu dengan memeriksa pengeluarannya. Periksa bahwa temperature air yang mengalir keluar Dinamometer dibawah 800C. Jika temperaturnya lebih tinggi, tingkatkan aliran airnya untuk mendinginkan seal bantalan Dinamometer tersebut.
11. Pilih putaran mesin berikutnya, caranya tarik perlahan-lahan tungkai gas hingga putaran mesin turun menjadi ±3000rpm.
12. Tunggulah putaran mesin stabil sebelum mengambil atau mencatat hasil pengujian yang lain. Jika Dinamometer terlalu sensitive dalam putaran yang diinginkan, ini harus dibantu dengan menutup sebagian drain tap-nya, JANGAN DITUTUP TOTAL.
13. Ulangi langkah ke-11 hingga diperoleh 5 kondisi putaran mesin. (pilih 5 putaran mesin yaitu 3500, 3000, 2500, 2000, dan 1500. Bisa juga 3250, 3000, 2750, 2500, dan 2250 rpm,atau yang lainnya. Putaran yang diperolehkan maksimum 3500 rpm dan minimum 1250 rpm). Lakukan pengujian berikutnya pada kondisi putaran mesin yang sama, tapi tergantung yang lain.
Beberapa prosedur pengujian motor diesel 4-langkah adalah sebagai berikut :
1. Catat temperature ruangan Laboratorium.
2. Pastikan bahan bakar selalu ada dalam pipette glass.
3. Putar katup KBM pada posisi maksimum ( posisi horizontal ).
4. Gantungkan beban pada Dinamometer sebesar 0,5 kg atau 1,5 kg ( dalam pengujian ini menggunakan 2 variasi beban yaitu beban ringan dan berat ).
5. Geser perlahan-lahan tungkai gas hingga putaran mesin terbaca pada tachometer ± 3500 rpm.Tunggu hingga bacaan torsi dan putaran mesin terlihat stabil.
6. Setelah bacaan torsi stabil, isikan bahan bakar melewati batas NOL pada pipette glass dengan membuka katup KBT, kemudian tutup kembali katup KBT tersebut.
7. Hitung dan catat pemakaian untuk 8 ml bahan bakar. Pada waktu yang bersamaan, catat juga putaran mesin, torsi, temperature gas buang, dan pemakaian udara pada manometer mmH2O.
8. Kemudian lanjutkan untuk varuasi putaran selanjutnya. Selesaikanlah pengujian untuk beban ringan.
9. Selanjutnya lakukan pengujian dengan menggunakan beban yang lebih berat seperti langkah 1s/d 7, setelah selesai ulangi pengujian dengan member perlakuan terhadap udara masuk, yaitu dengan memasang zeolit pada saluran masuk sebesar 50, 100 atau 200 gram.Kemudian lakukan seperti langkah (6) dan (7).
10. Pastikan air umpan Dinamometer selalu mengalir, yaitu dengan memeriksa pengeluarannya. Periksa bahwa temperature air yang mengalir keluar Dinamometer dibawah 800C. Jika temperaturnya lebih tinggi, tingkatkan aliran airnya untuk mendinginkan seal bantalan Dinamometer tersebut.
11. Pilih putaran mesin berikutnya, caranya tarik perlahan-lahan tungkai gas hingga putaran mesin turun menjadi ±3000rpm.
12. Tunggulah putaran mesin stabil sebelum mengambil atau mencatat hasil pengujian yang lain. Jika Dinamometer terlalu sensitive dalam putaran yang diinginkan, ini harus dibantu dengan menutup sebagian drain tap-nya, JANGAN DITUTUP TOTAL.
13. Ulangi langkah ke-11 hingga diperoleh 5 kondisi putaran mesin. (pilih 5 putaran mesin yaitu 3500, 3000, 2500, 2000, dan 1500. Bisa juga 3250, 3000, 2750, 2500, dan 2250 rpm,atau yang lainnya. Putaran yang diperolehkan maksimum 3500 rpm dan minimum 1250 rpm). Lakukan pengujian berikutnya pada kondisi putaran mesin yang sama, tapi tergantung yang lain.
Menghentikan mesin:
1. Kurangi aliran air yang melintasi Dinamometer hingga menetes.
2. Geser tungkai gas sampai mesin berputar pada putaran idle.
3. Biarkan mesin berputar beberapa menit
4. Tutup tungkai gas untuk mematikan mesin tersebut.
5. Tutup katup KBT.
6. Lepaskan arus listrik ke unit Instrumentasi TD114.
Semoga bermanfaat yaa, terimakasih.
No comments:
Post a Comment